TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Nama Edi Dharma keluar sebagai juara pertama dalam kompetisi yang diadakan Rabarbura di Rumania. Karyanya yang diberi judul Something Worthwhile berhasil mengalahkan ratusan karya kartunis lain dari seluruh dunia. Bagaimana dia melakukannya?
Kepada tribunjambi.com, pria 38 tahun ini menceritakan proses kreatifnya. Kemenangan di Rumania ini ternyata bukan kali pertama baginya berkompetisi di ajang internasional. Terhitung, sudah belasan kali dia unjuk karya di tingkat dunia, dan empat di antaranya mendapat juara.
"Ini kemenangan saya yang ke-4," katanya, mulai mengisahkan.
• BREAKING NEWS Pasien Positif Covid Provinsi Jambi Bertambah 2 Orang
• Nilai Investasi di Provinsi Jambi Triwulan I Tahun Ini Capai Rp 1,117 Triliun
Kompetisi yang ditutup 30 April lalu ini bertema Rhubarb Instead of Anything. Untuk diketahui, Rhubarb atau rabarbura adalah tumbuhan ini sejenis sawi atau genjer yang biasa tumbuh secara alamiah pada musim dingin.
Rabarbura juga merupakan simbolik dan keberadaannya identik, baik dari sisi sejarah dan ekologi di daerah Transviliana (Rumania).
Masyarakat setempat biasanya mengonsumsi rabarbura untuk penambah darah dan stamina khasiatnya.
Lebih 300 peserta dari berbagai negara mengikuti kompetisi itu. Yang menarik, ulas Edi, kontes ini melibatkan publik untuk ikut menentukan pilihan karya mana yang layak menjadi yang terbaik.
"Kontes ini melibatkan publik untuk mem-voting. Jadi, nilai 30 persen dari publik, dan 70 persen dari juri. Kemenangan adalah kumulatif dalam penilaian keduanya," ungkap pria yang tergabung dalam Yayasan Pensil Emas Indonesia (Gold Pencil).
Panitia kontes tersebut telah menyiapkan hadiah 500 euro untuk juara pertama, 300 euro untuk juara kedua, dan 200 euro untuk juara ketiga.
Laki-laki berkacamata ini menceritakan, debut kemenangan internasionalnya bermula di Malaysia, Januari 2019 lalu. Di ajang kontes kartun internasional Balai kartun Rossen, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia, dia menempati posisi ketiga.
Edi kemudian meraih peringkat kedua di Turki, pada Cartoon Contest Olive Oil Zaytin Festival, Cyprus, Turkish pada April 2019. Dia juga menjadi Grand Prix Award Zagreb, Internatoonal Car Cartoon pada Februari 2020 lalu.
Lalu bagaimana hadiah itu dikirimkan?
"Kalau menang pertama dimalaysia saya dijemput dan mengikuti event, yang kedua juga di Cyprus dijemput dan mengikuti kegiatan festival. Yang ketiga, di Zagreb saya tidak bisa datang karena corona dan diwakilkan Kedubes RI untuk pengambilan hadiah. Nah, yang keempat di Romania ini semua hadiah dikirim saja, ditransfer, dan saya akan mengirim file asli gambar kartun saya ke panitia," tuturnya.
Ide Datang dari Mana Saja
Edi bilang, ide bisa datang dari mana saja. Bahkan, saat pandemi corona virus disease (Covid-19) melanda, seniman yang juga sebagai tenaga pengajar ini tidak kehilangan kreativitas.
Meski kerja dari rumah (work from home), kartunis asal Jambi ini tetap bisa menyuarakan gagasannya lewat gambar. Pria yang akrab disapa Bang Edi ini kerap mengikuti ajang internasional untuk berbagai kategori, mulai dari kebersihan, lingkungan hingga mengampanyekan perdamaian.
• Ikut Audisi Pencarian Bakat di Amerika, Vebrie Verona Akan Bawakan Lagu Mendiang Didi Kempot
• Walikota Jambi Lelepas dan Beri Hadiah Dua Pasien Anak yang Sembuh dari Covid-19
"Ide sih, datang dengan sendirinya setelah membaca tema yang disodorkan kontes. Jadi permasalahannya adalah mengeksekusi ide, sebab kontes internasional ini memahami gambar yang kita buat bukan untuk diri kita sendiri, melainkan masyarakat global (dunia), bisa atau tidaknya menerjemahkan maksud dari apa yang kita gambar," terangnya.