TRIBUNJAMBI.COM - Tri Rismaharini dibuat geram gara-gara kasus kisruh bantuan mobil PCR.
Wali Kota Surabaya ini menjadwalkan pelaksanaan tes Covid-19 ke sejumlah warga di Surabaya.
Namun ternyata dua mobil PCR yang merupakan bantuan dari BNPB yang diklaim oleh Tri Rismaharini justru dialihkan ke daerah lain.
Padahal awalnya mobil PCR tersebut diperuntukkan bagi Surabaya.
Melenceng dari rencana awal, kabarnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jawa Timur lah yang mengalihkan mobil PCR tersebut.
Emosi Tri Rismaharini pun tak terbendung ketika ia menghubungi seseorang melalui telepon.
BPBD Jawa Timur angkat bicara erkait bantuan mobil PCR yang dialihkan ke daerah lain.
Menanggapi amukan Tri Rismaharini, kini permasalahan tersebut telah diatasi.
• Deretan Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2020, Tersedia Lengkap dengan Cerita Sejarahnya
• MR Tersangka Dibawah Umur Kasus Penyelundupan 25,8 Kg Ganja Bakal Disidang
Solusi terkait permasalahan ini juga sudah diselesaikan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jawa Timur.
Berikut kronologi hingga penyelesaian permasalahan kisruh bantuan mobil PCR.
Kronologi
Mobil laboratorium PCR bantuan BNPB itu sedianya dijadwalkan beroperasi di Kelurahan Tanah Kali Kedinding Surabaya, Jumat (29/5/2020).
Melansir Surya.co.id, warga telah menunggu melakukan tes.
Namun rupanya mobil dialihkan ke wilayah Tulungagung dan Lamongan sehingga batal beroperasi di Surabaya.
Risma pun geram dan menghubungi seseorang diduga pejabat Pemprov Jatim melalui telepon.
"Saya dapat (chat) WhatsApp Pak Doni Monardo kalau (mobil laboratorium) itu untuk Surabaya. Apa-apaan ini, kalau mau boikot jangan gitu caranya. Saya akan ngomong ini ke semua orang," kata Risma marah.
Masih dengan nada tinggi, ia mengatakan tidak bisa menerima keputusan pengalihan mobil tersebut.
"Pak, saya enggak terima loh Pak, betul saya enggak terima," ujar Risma di ujung telepon.
• Berkonflik dengan Aliff Alli, Aska Ongi Beberkan Rumah Tangganya Berakhir & Alami KDRT saat Hamil
• Dandim dan Wakil Bupati Sarolangun Mediasi, Jalan Jambi-Sarolangun Dibuka dengan Kesepakatan Ini
Saling klaim minta bantuan
Risma mengatakan, sebelumnya telah menghubungi sendiri Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Ia pun menunjukkan percakapannya meminta bantuan alat fast lab dengan Doni melalui WhatsApp.
Dalam chat itu, Doni menyanggupi akan mempercepat proses pengiriman.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Suban Wahyudiono juga mengklaim telah berkirim surat pada BNPB tanggal 11 Mei 2020 terkait permohonan bantuan 15 mesin PCR.
Bahkan, kata Suban, Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya dan dirinya juga menghubungi sendiri Doni Monardo terkait permintaan mesin PCR itu.
"Bahkan, sehari sebelum mobil datang saya diberi nomor sopir dan tim medis yang ikut di mobil tersebut," tutur dia.
Penjelasan BPBD Jatim, mengapa mobil ditempatkan di Tulungagung?
Suban menjelaskan mengapa mobil PCR itu perlu ditempatkan di Tulungagung.
"Sesuai statmen kepala BNPB, mobil laboratorium dioperasikan di daerah-daerah di Jawa Timur yang membutuhkan tes swab," kata dia.
Analisa kebutuhan dilakukan untuk menentukan lokasi tujuan beroperasinya mobil laboratorium PCR.
"Mengapa hari ini mobil berada di Tulungagung, karena di daerah tersebut, jumlah PDP tertinggi kedua di Jatim sebanyak 588 PDP. Bahkan, di Tulungagung, 172 PDP meninggal dunia," ujar dia.
• Kamu Alami Masalah Imsonia atau Sulit Tidur? Lakukan Langkah dan Tips Tidur Sehat Berikut Ini
• MR Tersangka Dibawah Umur Kasus Penyelundupan 25,8 Kg Ganja Bakal Disidang
2 unit mobil akhirnya dijadwalkan siaga di Surabaya
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengemukakan, pihaknya akan segera menjadwalkan 2 unit mobil laboratorium PCR siaga di Surabaya, Sabtu (30/5/2020).
"Besok Insya Allah kami jadwalkan. Sekarang satu mobil masih di Lamongan karena di sana masih banyak pasien. Semoga besok (Sabtu) bisa terlaksana," kata Joni, Jumat (29/5/2020) malam.
Adapun beberapa lokasi yang dipilih adalah RSUD dr Soewandhie dan Rumah Sakit Husada Utama serta Kampung Tangguh di Kecamatan Rungkut Surabaya.
Ia menyebut kekisruhan dan saling klaim diakibatkan adanya miskomunikasi.
"Kemarin sore sebelum mobil diberangkatkan ke Lamongan dan Tulungagung, tim sudah menganalisa tentang kebutuhan PCR. Ada juga dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya, namun yang bersangkutan tidak menyampaikan permintaan swab di Surabaya," kata dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisruh Bantuan Mobil PCR, Saling Klaim dan Amukan Risma, Ini Akhir Ceritanya
dan di Tribunnews.com Tri Rismaharini Ngamuk Gegara Kisruh Bantuan Mobil PCR, Saling Klaim, Begini Penyelesaiannya