Melansir dari Forbes yang menukil data dari Spaceweather.com, sudah ada 100 hari di tahun 2020 ini, di mana matahari menunjukkan nol bintik matahari.
Tahun ini, matahari telah mengalami kekosongan tanpa bintik sebesar 76 persen.
Tahun 2019 matahari sempat mengalami kekosongan sebesar 77 persen.
Dua tahun berturut-turut sedikit bintik membuat minimum matahari semakin parah.
Apa itu bintik matahari?
Sunspot atau bintik matahari merupakan area aktivitas magnet di permukaan matahari.
Sunspot muncul sebagai area gelap yang menjadi indikasi aktifitas matahari, melahirkan semburan matahari dan coronal mass ejections atau lontaran massa korona matahari.
Walaupun bintik matahari tampak kecil, akan tetapi sebenarnya ia berukuran besar.
Bintik matahari telah dihitung sejak tahun 1838 yang membuat ilmuwan dapat membaca siklus Matahari dengan melihat aktivitas permukaannya.
• H-5 Idul Fitri Pemkab Sarolangun Operasi Pasar, Harga Bawang Merah Melonjak Tinggi
• Jumlah Kasus HIV di Tanjabbar Semakin Bertambah, Dua Tahun Terakhir 23 Orang Terjangkit
• Pemilik 5 Zodiak Ini Terkenal Cuek dan Tak Mau Ambil Pusing dengan Hal Sepele - Gemini Fokus Aja
Sementara itu, seperti dikutip dari Kompas.com, Jumat (1/5/2020); astronom amatir Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa setidaknya akan ada empat fenomena langit yang bisa Anda saksikan pada Mei 2020 ini.
Di antaranya adalah hujan meteor eta Aquarids, Supermoon, bulan baru, dan Matahari tepat di atas Kabah.
Berikut waktu lengkapnya, jangan lupa catat tanggalnya:
4-5 Mei 2020: Hujan meteor eta Aquarids
Hujan meteor menjadi fenomena yang banyak ditunggu masyarakat dan juga para astronom.
Kali ini, Anda dapat menyaksikan hujan meteor bernama eta Aquarids pada tanggal 4-5 Mei mendatang.