Berita Tanjab Barat
Jumlah Kasus HIV di Tanjabbar Semakin Bertambah, Dua Tahun Terakhir 23 Orang Terjangkit
Temuan kasus ini berdasarkan mobile VCT (voluntary counselling and testing) yang diartikan sebagai konseling dan tes HIV secara suka rela (KTS).
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Kasus HIV di Kabupaten Tanjabbar setiap tahun mengalami penambahan. Setidaknya dari 2018 hingga 2019 terdapat 26 kasus HIV yang ditemukan.
Hal ini diungkapkan oleh Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PM) Dinas Kesehatan Tanjabbar, Ermayanti melalui bagian pengelola program HIV, Yundri.
Ia menyebutkan bahwa kasus 2018 ditemukan sebanyak 13 orang, begitupun pada tahun 2019 ditemukan sebanyak 13 orang warga Kabupaten Tanjabbar yang terkena HIV.
• H-5 Idul Fitri Pemkab Sarolangun Operasi Pasar, Harga Bawang Merah Melonjak Tinggi
• 100 Paket Sembako diserahkan Jasa Raharja kepada Forum CSR Pemkot Jambi
• Jelang Idul Fitri Pasokan Gas di Sabak Timur Sulit, Warga Mengeluh
Temuan kasus ini berdasarkan mobile VCT (voluntary counselling and testing) yang diartikan sebagai konseling dan tes HIV secara suka rela (KTS).
"Jadi kegiatan itu rutin kita lakukan selama dua kali dalam satu tahun. Kita bukan nunggu pasien datang, jadi memang tracking orang-orang yang rentan, terutama penyedia layanan seks, lokalisasi," sebutnya, Selasa (19/5/2020).
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa selain itu, pihaknya melakukan mobile VCT di lapas-lapas yang ada. Karena menurutnya lapas juga menjadi bagian monitoring dengan orang-orang yang bisa disebut sebagai faktor resiko.
"Mobile VCT itu yang kita datangi orang-orang yang faktor resiko, salah satunya itu lapas atau tahanan, termasuk wanita PSK," katanya.
Secara khusus katanya ada dua tempat penyedia layanan seks di Kabupaten Tanjabbar yang sebenarnya telah dilakukan penertiban. Meskipun memang masih terpantau ada beberapa warga eks lokalisasi masih yang masih melakukan kegiatan tersebut.
"Kemarin itu ada lokalisasi yang sampai ratusan PSK-nya. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi, nah masalahnya mereka sudah menyebar ke mana-mana," sebutnya.