TRIBUNJAMBI.COM - Pria berinisial AR (40) warga Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diketahui positif corona setelah hasil pemeriksaan swab pada Jumat (15/5/2020) siang.
Namun, AR malah mengamuk dan tidak terima saat dijemput paksa oleh petugas medis.
Pria tersebut malah berlari mengejar warga yang sedang memegang ponsel dan berada di dekatnya.
Warga tersebut sebenarnya sedang merekam proses penjemputan pasien.
• Beredar Kabar Didukung 871 Purnawirawan TNI, Said Didu: Mungkin Itu Gerakan Masyarakat
• Daftar Harga Lelang Toyota Alphard Bekas Mulai Rp 70 Jutaan, Harga Mobil Mei 2020
AR memeluk warga tersebut agar tertular dan menjadi orang dalam pemantauan (ODP).
"Ieu naon (apa sih)? Di mana sih? Saya peluk semua, ODP kamu, ODP," kata AR di dekat sambil mengejar dan memeluk warga di dekat para petugas medis yang berpakaian hazmat.
Aksi AR tersebut disaksikan tim gabungan TNI dan Polri.
Kejadian itu sempat diabadikan oleh warga sekitar.
Petugas terus berupaya membujuk pria tersebut bersama keluarganya supaya bisa dibawa ke rumah sakit dan dilakukan isolasi mandiri di ruang karantina.
Terlihat salah satu perempuan yang juga keluarga AR berteriak mempertanyakan mengapa ada banyak orang yang datang saat dilakukan penjemputan.
• Kejadian Kocak, Disela Rilis Polisi, Dua Pelaku Ini Eyel-eyelan karena Hasil Curi Motor Tak Merata
• Paling Lambat Dibayar 18 Mei, Covid-19 Bukan Alasan Tidak Bayar THR
"Kenapa ini bawa segini banyak," teriak seorang wanita yang mengenakan kaus biru muda di rumah AR.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf membenarkan informasi mengenai warga yang mengamuk saat dijemput tim medis.
Menurut Yusuf, penjemputan terpaksa dilakukan karena pasien tersebut menolak menjalani isolasi.
Yusuf mengatakan, penjemputan paksa dilakukan untuk melindungi warga lainnya di sekitar tempat tinggal pasien.
"Saya sudah perintahkan supaya para petugas Gugus Tugas harus melakukan jemput paksa kepada salah seorang pasien AR tersebut, yang terkonfirmasi dari hasil swab positif Covid-19. Soalnya jika tidak dijemput secara paksa, semuanya bisa tertular," kata Yusuf.