TRIBUNJAMBI.CO, MATARAM - Pandemi virus corona paling rentan terjadi pada tenaga medis seperti dokter hingga perawat
Di antaranya seperti kasus tiga tenaga medis di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat ( NTB), positif Covid-19 meskipun telah menggunakan alat pelindung diri atau APD lengkap.
Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, tiga tenaga medis itu terdiri dari seorang dokter dan perawat yang bertugas di RSUD Kota Mataram, serta satu perawat yang bertugas di Puskesmas Ampenan, Kota Mataram.
"(Dokter dan perawat) yang terkonfirmasi positif sekarang sudah dirawat di ruang isolasi RSUD Mataram," kata Nurhandini saat dikonfirmasi, Jumat (8/5/2020).
Nurhandini mengatakan, tenaga medis merupakan kelompok yang rentan tertular Covid-19.
• Kisah Pilu ABK Indonesia di Kapal China Long Xing 629, Terpaksa Minum Air Laut dan Makan Umpan Ikan
• Viral Ferdian Paleka Dapat Balasan Prank Bebas Tapi Boong di Kantor Polisi, Warganet Bahagia
• Kabar Baik! Dana Pelatihan Kartu Pra Kerja Gelombang 1 dan 2 Telah Cair Total 1,6 Triliun
Mereka diduga tertular virus saat memeriksa dan merawat pasien.
Menurut Nurhandini, para tenaga kesehatan telah bertugas sesuai SOP, salah satunya dengan mengenakan APD sesuai standar.
Saat ini, petugas telah melakukan tracing terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak erat dengan ketiga tenaga medis itu.
Bagi mereka yang melakukan kontak erat sudah dilakukan uji swab.
Sementara yang melakukan kontak jauh akan dilakukan rapid test.
"Kita sekarang sedang menunggu hasil. Orang-orang yang kontak erat dan rapid test kita istirahatkan dulu, tidak bekerja dulu," kata Nurhandini.
Pasien Corona di Mataram yang Tolak Isolasi Malah Tarawih di Masjid
Seorang pasien positif corona asal Mataram, Nusa Tenggara Barat / NTB sempat bersikukuh menolak diisolasi dan malah ikut salat tarawih.
S (57) justru tak jujur kepada warga sekitar bahwa dirinya dinyatakan positif Covid-19.
Ia pun sempat bersikeras menolak dibawa ke ruang isolasi.