Menyelamatkan Jiwa Jauh Lebih Penting, China Minta AS Tangani Dulu Urusan dalam Negeri dengan Benar

Editor: Deni Satria Budi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kanan) dan Presiden China Xi Jinping (kiri).

TRIBUNJAMBI.COM - China menyampaikan pernyataan balasan kepada Amerika Serikat (AS) soal klaim bahwa virus corona baru berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan.

Dalam pernyataannya, China meminta Amerika Serikat menangani urusan dalam negerinya dengan benar lebih dulu.

"Yang paling penting sekarang adalah mengendalikan penyebaran pandemi domestik Amerika Serikat dan memikirkan cara-cara untuk menyelamatkan jiwa," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Hua Chunying seperti dikutip Channelnewsasia.com

Washington dan Beijing telah berulang kali berselisih soal virus corona, yang pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, China akhir tahun lalu, tetapi sejak itu menyebar dan menjadi pandemi global.

Media Korsel Sebut Ada Diskriminasi ABK WNI di Kapal China, Minum Air Laut, Gaji tak Sesuai Kontrak

Ada Kasus Positif Corona di Setiap Kecamatan, Kota Padang Sudah Jadi Zona Merah Covid-19, Total 137

Teori konspirasi bahwa virus corona berasal dari laboratorium virologi dengan keamanan maksimum di Wuhan telah bergulir sejak awal tahun ini, tetapi dibawa ke arus utama bulan lalu oleh pejabat Pemerintah Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menyatakan pada Minggu (3/5), ada "bukti besar" yang menunjukkan virus corona berasal dari laboratorium China.

"Saya pikir masalah ini harus diserahkan kepada ilmuwan dan profesional medis, dan bukan politisi yang berbohong demi tujuan politik domestik mereka sendiri," ujar Hua dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (6/5).

"Tuan Pompeo berulang kali berbicara tetapi dia tidak bisa memberikan bukti. Bagaimana dia bisa? Karena dia tidak punya," ujarnya.

Heboh, Peristiwa Dukhan terjadi di hari Jumat 8 Mei 2020, Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Warga di Gunung Kidul, Yogyakarta Ini Ikhlaskan Rumahnya jadi Tempat Isolasi Bagi Warga yang Mudik

Sebagian besar ilmuwan percaya, virus corona baru melompat dari hewan ke manusia, dengan kecurigaan asal mulanya di sekitar pasar basah di Kota Wuhan yang menjual satwa liar untuk daging konsumsi.

Presiden Donald Trump semakin kritis terhadap manajemen wabah China, dengan mengatakan pekan lalu, ia telah melihat bukti yang menghubungkan virus corona ke laboratorium Wuhan dan mengancam tarif perdagangan baru terhadap Beijing.

Amerika Serikat adalah negara yang paling terpukul di dunia, dengan lebih dari 70.000 kematian.

Beijing pun menuduh AS berusaha mengalihkan perhatian dari penanganan domestiknya terhadap wabah virus corona.

"Kami mendesak AS untuk berhenti mengalihkan fokus ke China," tegas Hua.

Ilustrasi. Petugas medis memeriksa pasien Covid-19 di Rumah Sakit Leishenshan, Wuhan, China. Rumah sakit itu bakal ditutup setelah pasien terakhir virus corona dipindahkan. ((Sky News))

Laporan Intelijen AS

Amerika Serikat terus menekan China terkait keterbukaan atas data virus corona.  

Terbaru, Pemerintah China dituduh telah menahan informasi tentang tingkat keparahan wabah virus corona sehingga akan memiliki waktu untuk menimbun pasokan medis.

Hal tersebut terungkap dari laporan intelijen dari Departemen Keamanan Dalam Negeri alias Homeland Security Amerika Serikat. 

Dilansir dari South China Morning Post, laporan itu mengatakan bahwa pada Januari 2020, sebelum berbagi rincian lengkap tentang wabah virus corona baru dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Beijing secara dramatis meningkatkan impornya dan menurunkan ekspor pasokan medisnya.

AS Malah Sibuk Berantem Sama China, Negaranya Kelimpungan Karena COVID-19, Bakal Utang Rp3 Triliun

Nekat Buka hingga Tengah Malam, Satpol PP Sarolangun Semprot Toko dan Warnet dengan Mobil Damkar

Pada Januari, menurut laporan itu, China meningkatkan impor masker bedahnya sebesar 278 persen, pakaian bedah sebesar 72 persen, dan sarung tangan bedah sebesar 32 persen.

Sementara itu, China memangkas ekspor global sejumlah produk medis. Semisal sarung tangan bedah sebesar 48 persen, gaun bedah sebesar 71 persen, masker wajah sebesar 48 persen, dan ventilator medis sebesar 45 persen.

Lalu kit inkubator sebesar 56 persen, termometer sebesar 53 persen, dan bola kapas dan usap sebesar 58 persen.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga semakin kritis terhadap penanganan pemerintah China pada tahap awal atas virus yang kemudian menjadi pandemi global.

AS menyalahkan Beijing atas kurangnya transparansi tentang aspek-aspek kunci dari wabah koronavirus.

WHO menyatakan wabah itu sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" pada 30 Januari, dan Amerika Serikat melarang beberapa perjalanan dari China sehari kemudian.

Menurut timeline WHO, China pertama kali memberi tahu badan kesehatan global tentang penyakit seperti pneumonia yang tidak diketahui pada 31 Desember 2019, dan memberikan pembaruan tambahan tentang wabah misterius ini sepanjang Januari.

Sumber : kontan.co.id

Berita Terkini