TRIBUNJAMBI.COM - Dua beruang madu terlepas dari kandang konservasi di Wildlife Rescue Center (WRC) di pedukuhan Paingan, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (29/4/2020).
Dua binatang bernama latin Helarctos malayanus itu, akhirnya ditemukan berkeliaran hingga ditemukan di pekarangan warga.
Awalnya Rabu (29/4/2020) siang, petugas masih memberikan makan, namun setelahnya, beruang sudah tak berada lagi di kandang.
Meski hewan ini memiliki ukuran terkecil dibandingkan jenis beruang lainnya, beruang madu ini cukup berbahaya karena bisa menyerang manusia.
Mamalia omnivora ini memiliki kuku panjang dan tajam untuk mencari mangsa.
• Mulai Hari ini 1 Mei 2020, Sebagian Wilayah di Kabupaten Merangin Ini tidak Melaksanakan Salat Jumat
• Sejarah Hari Buruh 2020 1 Mei, Ternyata Memiliki Kisah yang Panjang dan Masa-masa Kelam
Hilang usai diberi makan
Dua beruang madu bernama Tigan dan Bedu tersebut sempat diberi makan buah-buahan oleh petugas sekira pukul 14.30 WIB.
Head Animal Keeper WRC, Sujarwo, memperkirakan beruang lepas sekira pukul 16.00 WIB.
Pihaknya segera melakukan pencarian bersama warga, kepolisian dan TNI.
“Perkiraan (lepas) jam empat sampai setengah lima (16.00-16.30),” kata Sujarwo, Rabu (29/4/2020).
Setelah dilakukan pencarian, Tigan lalu ditemukan satu jam kemudian masih di kawasan WRC.
Pencarian Bedu
Bedu kemudian dicari dan disisir hingga akhirnya ditemukan di pekarangan rumah warga pukul 22.00 WIB.
Kepala Dukuh Paingan, Maryadi mengungkapkan, Bedu terlihat di kebun milik Tukiyo yang berisi pohon kelapa dan tanaman tahunan.
“Awalnya sudah terpantau sejak di dekat pagar WRC. Tapi, mungkin karena terus disisir maka dia berpindah pindah ke pekarangan beberapa warga, sampai tertangkap di kebun Tukiyo,” kata Maryadi saat dikonfirmasi via telepon.