TRIBUNJAMBI.COM - Dalam ILC tadi malam, kinerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dipuji ekonom senior Rizal Ramli.
Prabowo Subianto telah berkontribusi dalam menghemat uang negara hingga Rp 50 triliun disebut Rizal Ramli.
Alasannya adalah Prabowo tidak mau menandatangani proyek pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang harganya sudah dinaikkan jauh melebihi harga asli.
Dilansir TribunWow.com, hal ini disampaikan Rizal Ramli saat menjadi nara sumber dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (21/4/2020) malam.
• Dewi Perssik Ciduk Para Haters dan Suruh Bikin Video Permintaan Maaf: Datanya Sudah Ada di Tangan!
• Polisi Terjunkan Anjing Pelacak, Ungkap Kasus Pembacokan Satu Keluarga di Purwakarta oleh OTK
• Melihat Peluang Usaha Tanaman Minyak Kayu Putih, Sekali Tanam Bisa Panen hingga 10 Tahun
Dalam kesempatan tersebut, Rizal Ramli menyinggung mengenai kondisi perekonomian Indonesia di tengah pandemi Virus Corona.
Ia sebagai menteri pertahanan bertanggung jawab proyek pembelian alutsista.
Ketika mendapati adanya pengajuan proyek yang anggarannya dibuat jauh melebihi harga asli barang, Prabowo dengan tegas menolak pengadaan tersebut.
"Terima kasih sedikit sama Prabowo, enggak kedengeran suaranya, tapi dia tidak tanda tangani semua proyek pembelian alutsista yang mark up-nya lebih dari 10 persen," ujar Rizal Ramli.
Diketahui, total penghematan yang didapat dari tindakan Prabowo tersebut mencapai hingga 50 triliun rupiah.
"Itu dia menghemat sekitar 3,4 miliar dolar diem-diem, total Rp 50 triliun," sambungnya.
Rizal Ramli menyoroti adanya permainan oknum-oknum tertentu dalam proyek pengadaan alutsista.
Ia menyebutkan bahwa biasanya anggaran yang diajukan untuk membeli alutsista sudah di naikkan hingga ribuan bahkan ratusan persen dari harga barang.
Namun Prabowo dengan berani mengambil keputusan tegas dan menolak pengajuan proyek yang mengambil keuntungan lebih dari 10 persen.
• Apa Itu Tanaman Porang, Ternyata Ini Kunci Sukses Pemulung Paidi Punya Duit Miliaran
"Karena biasanya mark up alutsista itu ratusan persen, ada yang ribuan persen, dia maksimum 10 persen. Di atas 10 persen dia enggak mau tanda tangan," ungkap Rizal Ramli.
"Dia udah lapor ama Jokowi, setor sekitar 3,4 miliar dolar, itu hampir 50 triliun, tahun kemarin," tandasnya.