TRIBUNJAMBI.COM, BANYUMAS- Seorang driver ojol jadi korban penipuan oknum konsumennya hingga kasus ini viral di media sosial.
PtyyMeskipun demikian driver ojol itu tak menyimpan rasa dendam pada pelaku yang dikabarkan telah ditemukan.
• Jasad Pria Diduga Korban Pembunuhan Ditemukan di Kebun Karet Warga di Pelawan Sarolangun
Pengalaman ini dirasakan oleh Mulyono (59), seorang pengemudi ojek online (ojol) asal Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.
Penumpang yang diboncengnya tidak membayar jasanya sebesar Rp 700 ribu.
• Wabup Tebo Tanggapi Pulangnya Pasien 01 Positif Corona, Syahlan: Sudah Bersedia ke RSUD Lagi
Dia sudah mengikhlaskannya dan tidak memiliki dendam kepada pelaku yang sudah menipunya itu.
• Pasien Positif Akhirnya Dikembalikan ke RSUD, Tim Gugus Bakal Rapid Tes Keluarganya
Bahkan, saat mendapat kabar dari rekannya sesama ojol dari Solo yang mengatakan penipunya telah tertangkap, ia justru memintanya untuk tidak dihakimi.
"Saya dikabari teman di sana katanya sudah tertangkap, dikirimi fotonya betul atau tidak orangnya. Saya pesan jangan diapa-apakan, jangan dihakimi, dibilangin saja.
• Heboh di Sosmed Positif Corona, Jubir Covid-19 Tanjabbar Belum Bisa Pastikan Negatif atau Positif
Saya justru kasihan, apalagi kalau dia sudah punya keluarga dan anak, dan masuk penjara," ungkap Mulyono saat dihubungi, Senin (6/4/2020).
Dalam kesempatan itu, ia mengaku sangat berterima kasih dengan rekan-rekan ojol yang ada di Solo.
Sebab, saat terjadi musibah tersebut dirinya langsung diberi bantuan agar bisa kembali ke Purwokerto.
Tidak hanya diantar hingga Klaten, oleh rekan-rekan pengemudi ojol di Solo itu dirinya juga diberi bantuan uang hasil patungan hingga mencapai Rp 2 juta.
"Solidaritas teman-teman ojol di Solo luar biasa. Alhamdulilah uang yang terkumpul justru lebih dari Rp 700.000. Tidak sampai setengah jam uang terkumpul sampai Rp 2 juta lebih. Awalnya saya sempat menolak," kata Mulyono.
Diceritakannya, kasus penipuan yang menimpanya itu berawal saat sedang mangkal di terminal Purwokerto tiba-tiba didatangi oleh seorang pria tak dikenal untuk mengantarkannya ke Solo.
Awalnya ia sempat menolak, karena jarak tempuh Purwokerto-Solo cukup jauh atau sekitar 230 kilometer.
Terlebih, dengan jarak tempuh itu dirinya tidak bisa menggunakan aplikasi.