Pelemahan Rupiah

Kurs Rupiah Rp16.556/dollar per-Senin (6/4), Emiten dengan Utang Dollar AS Kian Waspada

Editor: Fifi Suryani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mata uang rupiah dan dollar.

Dia menambahkan, Gajah Tunggal berusaha meminimalkan risiko pelemahan ekonomi makro ini dengan meningkatkan efisiensi dalam proses produksi. GJTL juga tak memiliki rencana ekspansi besar yang butuh pendanaan jumbo.

Sejumlah Pembatasan Sosial Diberlakukan, Analis Sarankan Hindari Saham-saham Ini

Namun menurut catatan Moody's, dari utang jangka panjang Gajah Tunggal per 30 September 2019 senilai US$ 397 juta, hanya US$ 184 juta yang di-hedging. Hedging tersebut hanya melindungi pokok sampai batas Rp 14.811 sementara biaya bunga utang tidak mendapat perlindungan nilai.

Gajah Tunggal juga sangat bergantung pada pinjaman modal kerja jangka pendek, yang sebagian besar akan jatuh tempo Agustus 2020. Tidak stabilnya pasar modal, memperburuk risiko pembiayaan kembali atas pinjaman itu.

Sementara Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Hilmi Panigoro bilang, Medco menegaskan akan tetap berhati-hati. Salah satunya meninjau kembali rencana pengeluaran tanpa mengorbankan keselamatan kerja dan lingkungan.

Kucuran Dana Segar BLT hingga Surat Utang, Mampukah Bikin Indonesia Bertahan dari Pelemahan Ekonomi?

Adapun pada laporan keuangan kuartal III-2019, Medco Energi tercatat memiliki kas dan setara kas pada akhir periode sebesar US$ 313,85 juta. Sementara itu, total utang Medco tercatat mencapai US$ 4,85 miliar. Dari jumlah tersebut, utang jangka pendek emiten energi ini tercatat sebanyak US$ 1,06 miliar.

Hilmi menyatakan, pihaknya memiliki kas lebih dari US$ 1 miliar. Dana itu cukup untuk membayar kewajiban dan membayar utang hingga tiga tahun ke depan. "Jadi kami berada dalam posisi yang kuat di tengah badai ini dan Moody's mengakui hal itu," kata Hilmi.

Berita ini sudah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul: Rupiah Melemah, Emiten yang Punya Utang Dollar AS Kian Waspada

Berita Terkini