Berita Sarolangun

Petugas Hancurkan Camp dan Tumpahkan Minyak 13 Ton Hasil Ilegal Drilling di Lubuk Napal, Sarolangun

Penulis: Wahyu Herliyanto
Editor: Deni Satria Budi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Hancurkan Camp dan Tumpahkan Minyak 13 Ton Hasil Ilegal Drilling di Lubuk Napal, Sarolangun

Petugas Hancurkan Camp dan Tumpahkan Minyak 13 Ton Hasil Ilegal Drilling di Lubuk Napal, Sarolangun

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN- Setelah beberapa dilakukan razia ilegal drilling, petugas gabungan Polres Sarolangun dan jajaran, kembali menyisir lokasi aktivitas ilegal drilling di Desa Lubuk Napal, Kecamatan Pauh. 

Kondisi jalan yang rusak dan berlumpur sempat menjadi penghalan petugas untuk menuju lokasi. 

Petugas yang menggunakan sepeda motor pun harus berhati-hati melewati jalur tersebut. Sedangkan petugas yang menggunakan roda empat terpaksa beberapa kali terjebak jalan berlumpur.

Beberapa jam perjalanan, petugas menemukan mobil pengangkut peralatan diduga untuk aktivitas ilegal drilling. Ada tiga mobil beserta yang mengangkut tedmon kosong serta alat pengeboran.

06032020_Razia ilegal drilling di Desa Lubuk Napah, Pauh Sarolangun (Tribunjambi.com/Wahyu Herliyanto)

Dari pengakuan sopir pengangkut tedmon, ia baru kali mengangkut barang tersebut karena ia mengaku sudah disewa untuk mengangkut barang tersebut.

"Kami baru ngangkat barang ini, kan mobil ni rental," kata sopir tersebut.

Ketiga sopir itu digelandang ke Polres Saroalngun untuk dimintai keterangan. 

Di lokasi, tampak ada beberapa pondok diduga milik para penambang ilegal. Petugas langsung lakukan eksekusi dengan cara menghancurkan pondok tersebut dengan alat berat.

Petugas dari Polres Sarolangun, juga menemukan dua unit mobil truk mengangkut minyak sekira kurang lebih 13 ton hasil dari ilegal drilling. Minyak itupun dibuang langsung dengan ditumpahkan ke tanah.

06032020_Petugas merobohkan camp milik pekerja ilegal drilling (Tribunjambi.com/Wahyu Herliyanto)

"Di lokasi kita merobohkan camp pekerja illegal drilling, untuk jumlah sumur belum terdata, untuk minyak yang ditumpahkan di lokasi dari dalam dua truk yang telah dimodifikasi sebanyak kurang lebih 13 ton," sebut Waka Polres Sarolangun, Kompol Husni Tamrin. 

Sementara para pekerja sudah tidak tampak lagi saat petugas tiba di lokasi. Sebelumnya, petugas juga sempat nyaris bentrok dengan warga setempat, karena adanya penolakan warga yang protes sebab mendirikan dagangan atau berjualan di lokasi ilegal drilling tersebut.

Kompol Husni Tamrin mengingatkan warga agar tidak berjualan di lokasi ilegal driling dan mengarahkan warga untuk mengangkut barang keluar lokasi.

"Bapak-bapak tidak kita bawak ke kantor, kami ingatkan gak usah berjualan di sini. Kalau bapak jualan di sini, berarti bapak ikut mendukung kegiatan ilegal driling. Kita pasti akan masuk (lokasi ilegal driling) untuk saat ini semua sudah kita ingatkan. Kita kasih toleransi silahkan barangnya (dagangan) dikeluarkan, kami masih manusiawi lho pak," bilang Waka Polres Sarolangun. 

"Ke depan kita komit Polres Sarolangun bergabung dengan TNI dan pemerintah menindak lanjuti pemberantasan ilegal driling ini," tutur Kompol Husni Tamrin. 

Petugas Hancurkan Camp dan Tumpahkan Minyak 13 Ton Hasil Ilegal Drilling di Lubuk Napal, Sarolangun (Tribunjambi.com/Wahyu Herliyanto)

Berita Terkini