Rocky Gerung Samakan Istana dengan Virus Corona
Ekonom Senior, Faisal Basri mengungkapkan bahwa rezim semakin busuk.
Hal itu diungkapkan Faisal Basri terkait permasalahan pro kontra Omnibus Law, Jiwasraya, hingga pemilihan rektor.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu (7/2/2020), Faisal Basri menilai pemerintah semakin represif.
"Ini saya rasa sistematis saya rasa dan ini biasanya kalau sudah begini sudah tanda-tanda kalau sudah represif seperti ini tanda-tanda rezim semakin keropos, rezim semakin busuk gitu ya."
"Dan pilihannya serahkan pada rakyat kembali mau apa negeri ini," kata Faisal Basri.
Faisal Basri mengatakan bahwa pemerintah harus bisa melakukan perubahan-perubahan mendasar.
Ia meminta agar istana bisa menghilangkan orang-orang yang sudah terbukti korupsi.
"Mau kita taklukkan kalau kita bisa ubah kecenderungan ini, kalau kita bisa paksakan perubahan-perubahan mendasar misalnya menghilangkan anasir-anasir di dalam istana yang jelas-jelas korup anti perubahan dan sebagainya," ujar Faisal Basri.
Faisal mengatakan, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau melakukan perubahan mendasar maka dirinya akan mengapresiasi.
"Ya barangkali ada semacam kontrak baru Pak Jokowi menyesal di masa lalu sekarang mau bertobat mulai era baru kita dukung."
"Tapi kalau tidak ya mohon maaf," ungkap dia.
• Begini Pengakuan Andre Rosiade Usai Dipanggil Mahkamah Kehormatan Gerindra Terkait Penggrebekan PSK
• Hanya Hitungan Menit Api Padam, 3 Mobil Damkar Gerak Cepat ke Lokasi
• Kongres PAN di Kendari Ricuh Sampai Lempar Kursi, H Bakri: Kader Jambi Aman
Mendengar itu, Rocky Gerung tertarik dengan istilah Faisal Basri soal anasir.
Menurutnya, Jokowi sengaja memasukkan orang-orang yang tidak baik ke dalam istana.
"Pak Faisal Basri pake istilah agak unik tadi, anasir-anasir di istana saya pikir dia mau ngomong unsur-unsur di istana."