Wilayah Kumpeh Tergenang Banjir, BPBD Muarojambi Sebut Debit Air Masih Normal

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BPBD Muarojambi, M. Zakir

Wilayah Kumpeh Tergenang Banjir, BPBD Muarojambi Sebut Debit Air Masih Normal

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI-Intensitas hujan yang terjadi di Kabupaten Muarojambi akhir-akhir ini membuat sebagian warga di wilayah Kabupaten Muarojambi dihantui banjir. Meskipun demikian, saat ini kondisi air di Kabupaten Muarojambi masih terbilang normal.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi, M Zakir, Kamis (30/1). Namun diakuinya, meskipun dalam keadaan normal, saat ini sudah ada beberapa wilayah Kabupaten Muarojambi yang kebanjiran.

Namun banjir yang terjadi belum sampai masuk ke dalam rumah, melainkan hanya baru di bawah rumah-rumah panggung. Kondisi tersebut masih terbilang normal karena intensitas hujan yang tinggi.

"Masih normal, memang ada yang sudah agak naik airnya di daerah Kecamatan Kumpeh yaitu Desa Jebus, Sungai Aur, dan Gedong Karya," ujarnya.

Anggarkan Rp 26,5 Miliar, Ini yang Dilakukan Pemkot untuk Bebaskan Kota Jambi dari Banjir

Pedagang Pasar Sungai Saren Akan Direlokasi, Ini Kata Sekda Tanjab Barat

VIDEO: Tips Tata Cara Menggunakan Masker yang Benar untuk Antisipasi Wabah Virus Corona

Hingga saat ini kata M Zakir, kondisi air belum ada yang sampai masuk ke dalam rumah-rumah warga. Sementara itu, saat ditanya daerah rawan banjir dan longsor masih berada di delalapan kecamatan yang ada di Kabupaten Muarojambi.

"Itu di antaranya Kecamatan Sekernan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kecamatan Taman Rajo, Kecamatan Sungai Gelam dan Kecamatan Kumpeh, Kecamatan Maro Sebo, Kecamatan Mestong,dan Kecamatan Kumpeh Ulu," terangnya.

Sementara itu, soal antisipasi, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk pihak kecamatan hingga Kepala Desa dan RT untuk dapat memantau dan mengifirmasikan kejadian yang terjadi di lapangan. Soal perlengkapan pihaknya juga telah memiliki kapal cepat untuk memantau kondisi air.

"Kita ada peralatan kita untuk mantau debit air kita ada kapal cepat, perahu karet juga kita ada, kita koordinasikan lah sama semua pihak. Untuk masyarakat kita minta tetap waspada," pungkasnya.

Berita Terkini