Anggarkan Rp 26,5 Miliar, Ini yang Dilakukan Pemkot untuk Bebaskan Kota Jambi dari Banjir
Memasuki musim penghujan, sejumlah wilayah di Kota Jambi masih masuk dalam kategori wilayah rawan banjir.
Penulis: Rohmayana | Editor: Teguh Suprayitno
Anggarkan Rp 26,5 Miliar, Ini yang Dilakukan Pemkot untuk Bebaskan Kota Jambi dari Banjir
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Memasuki musim penghujan, sejumlah wilayah di Kota Jambi masih masuk dalam kategori wilayah rawan banjir. Setidaknya ada 15 titik wilayah Kota Jambi yang masih menjadi titik rawan banjir.
Pemerintah terus berupaya dalam menangani banjir yang ada di Kota Jambi. Seperti melakukan perbaikan box culvert yang tersumbat, membersihkan drainase, normalisasi anak sungai dan lainnya.
Dinas BPBD Damkar Kota Jambi mencatat bahwa saat ini status Sungai Batanghari masuk dalam kondisi siaga 4. Hal ini menunjukkan bahwa ketinggian debit air Sungai Batanghari sudah di atas 13 meter.
Dikatakan Yunius Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Jambi bahwa untuk mengantisipasi banjir, di Kota Jambi sudah memiliki pintu air di Sungai Tembuku, Sungai Asam, dan Sungai Putri.
“Dari 3 pintu air itu, kita punya dua pompa air yang berada di Sungai Asam dan Tembuku,” katanya.
• Diva Karaoke di Kota Jambi Terbakar, Warga Lihat Api dan Asap Muncul dari Dapur
• Jumlah KPM di Sarolangun Bertambah 700 Keluarga, Warga Miskin Meningkat?
• Disebut Sumber Virus Corona, WNI Beber Kondisi Pasar di Wuhan Sebenarnya Bandingkan dengan Indonesia
Menurutnya jika Sungai Batanghari sudah mengalami elavasi, dan dari sungai primer di Kota Jambi mengalami elevasi, maka pompa tersebut otomatis akan membuang air ke Sungai Batanghari, sehingga Kota Jambi bisa terselamatakan dari banjir.
"Itu wujud pengamanan banjir di Kota Jambi. Ada pompa kontrol air yang berfungsi,” katanya.
Saat ini sebut Yunius, faktanya hujan di Kota Jambi masih dalam kondisi normal. Belum ekstrem. “Yang diwaspadai air kiriman,” ujarnya.
Lanjut Yunius, dalam Kota Jambi juga ada 15 titik banjir yang perlu diwaspadai. Saat ini masih dalam proses penanganan. Akan diselesaikan sesuai target 5 tahun ke depan,” katanya.
Dikatakan Yunius bahwa tahun ini pihaknya menargetkan 7 wilayah Kota Jambi menjadi kawasan bebas banjir. 7 wilayah tersebut di antaranya di Lorong Gado-Gado Pal VII Kota Baru, samping asrama PM Jalan Gajah Mada, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Kelurahan Lebak Bandung, Kecamatan Jelutung, bawah diklat Hotel Aini Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jelutung.
Selanjutnya Jalan Kaca Piring Perum Pemda, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, belakang Hotel Makmur Kelurahan Beringin, Kecamatan Pasar Jambi, Perumahan Kembar Lestari, Perumahan Bougenville, Perumahan Kota Baru Indah, Perumahan Namura Indah, Perumahan Permata Regency yang terpusat di Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo.
“Total anggaran untuk penanganan banjir di tahun ini yakni 26,5 miliar. Itu sudah termasuk pembangunan drainase, pembersihan, normalisasi anak sungai dan lainnya,” sebut Yunius.
Sebelumnya tahun 2019 4 titik wilayah di Kota Jambi sudah dinyatakan bebas banjir. Diantaranya di daerah Donorejo dan Sungai Selincah yakni di RT. 25, Kelurahan Thehok, Kecamatan Jambi Selatan, Jalan Yusuf Nasri Wijayapura Kecamatan Jambi Selatan, RT. 12 Kasang Jaya, Kecamatan Jambi Timur, dan RT 13 Pasir Putih Kecamatan Jambi Selatan samping SMEA 2.
“Total Kota Jambi ada 19 titik banjir, tahun 2019 kita selesaikan 4 titik, dan 2020 kita selesaikan 7 titik, mudah-mudahan titik ini tidak ada lagi banjir kedepannya,” ujar Yunius.