TRIBUNJAMBI.COM- Jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona telah mencapai 170 orang dan dengan kasus di Tibet, virus itu dipastikan telah menyebar ke semua wilayah di daratan China.
Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan terdapat 7.711 kasus virus corona di wilayah China per 29 Januari 2020.
Kasus akibat virus tersebut juga telah menyebar ke 16 negara lain.
WHO akan menggelar pertemuan pada Kamis untuk membahas apakah akan menetapkan kasus ini sebagai darurat kesehatan dunia atau tidak.
• Kenapa Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan Sebut Ide Damai Timur Tengah Versi Trump Berat ke Israel
• Update Sidang Kasus Video Ikan Asin, Hakim Tegur Fairuz A Rafiq Hingga Disebut Trouble Maker Karena
• Biasa Pakai Baju & Berpangkat Jenderal, Angga Sasana Petinggi Sunda Empire Kini Pakai Baju Tahanan
"Dalam beberapa hari terakhir, perkembangan virus, terutama di beberapa negara, terutama penularan antar-manusia, mengkhawatirkan kami," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, merujuk Jerman, Vietnam, dan Jepang.
"Meskipun angka di luar China masih relatif kecil, angka-angka itu menyimpan potensi wabah yang jauh lebih besar," lanjutnya.
"Seluruh dunia harus waspada" untuk melawan virus corona, kata kepala Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. Dr Mike Ryan, kata kepala Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.
memuji respons China terhadap wabah mematikan, dengan mengatakan:
"Tantangannya besar, tetapi responsnya sangat masif."
Kota Wuhan di China adalah pusat penyebaran virus mematikan tersebut.
Tetapi virus ini telah menyebar ke seluruh China dan setidaknya ke 16 negara, termasuk Thailand, Prancis, AS, dan Australia.
Tidak ada obat atau vaksin khusus.
• BREAKING NEWS: Pergi Nemui Tukang Duren, 4 Pelajar Merangin di Jakarta Dikabarkan Hilang
• Korban Meninggal 170 Orang, WHO Pastikan Virus Corona Sudah Menyebar ke Seluruh Dunia
• Wahyudi dan Deni Ivan Bersaksi, Ungkap Serah Terima Uang Depan Kantor Partai
Namun, sejumlah orang telah pulih setelah perawatan.
Lebih lanjut Ryan mengatakan tim ahli internasional sedang berkumpul untuk pergi ke China dan bekerja dengan para ahli di sana untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana penyakit ini ditularkan.
"Kami berada di titik penting dalam kejadian ini. Kami percaya rantai penularan ini masih dapat diputus," katanya.