Zaenab Putri Qasem Soleimani Murka, Singgung Pembalasan Bagi AS dan Sekutunya

Editor: Heri Prihartono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setelah kematian Jenderal Qasem, seluruh rakyat Iran berduka di jalanan

Kami akan bersikap," kata Ghaani.

Diyakini, Ghaani akan meneruskan kepemimpinan Qasem Soleimani dalam memperluas operasi militer Iran di Timur Tengah.

Sebelum tewas dihantam rudal, Soleimani dimonitor serius oleh AS, dan bertanggung jawab atas serangan terhadap AS dalam dua dekade terakhir.

Sementara Trump sudah menjawab, jika saja Teheran membalas, maka Washington bakal membalas dengan "cara yang berantakan".

"Target itu, atau bahkan Iran sendiri, BAKAL DIHANTAM SANGAT CEPAT DAN KERAS.

AS tidak ingin diancam lagi!" tegasnya.

Kekuatan militer Iran

Iran berjanji bakal balas dendam setelah jenderal top mereka, Qassem Soleimani, tewas diserang AS pada pekan lalu.

Soleimani tewas bersama wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, di Bandara Internasional Baghdad, Irak.

Komandan Pasukan Quds itu tewas pada Jumat (3/1/2020) pekan lalu setelah konvoi mobil yang ditumpanginya dihantam rudal AS.

Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyerukan "serangan balasan terhadap penjahat" yang menewaskan Soleimani.

Sementara Presiden Donald Trump beralasan, Jenderal Qasem Soleimani dibunuh demi "menghentikan perang, bukan memulainya".

Dilansir BBC Indonesia, berikut merupakan kekuatan militer Iran setelah mereka berencana membalas kematian Soleimani.

1. Berapa jumlah personel militer mereka?

Garda Revolusi Iran. (via Sky News)

Menurut lembaga kajian Inggris, International Institute for Strategic Studies, Teheran, diperkirakan memiliki 523.000 tentara aktif.

Halaman
1234

Berita Terkini