Dear Bumil, Jaga Berat Badan Selama Masa Kehamilan! Sebab Obesitas Berpengaruh Buruk pada IQ Anak

Editor: rida
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

TRIBUNJAMBI.COM- Kenaikan berat badan selama masa kehamilan adalah hal wajar. Tetapi hati-hati, kenaikan berat badan yang berlebihan justru dapat membahayakan anak di kemudian hari.

Berat badan ibu selama kehamilan bisa memiliki dampak signifikan pada perkembangan bayi setelah lahir, terutama pada anak laki-laki.

Para peneliti telah menemukan, bahwa anak-anak dari wanita yang obesitas selama kehamilan memiliki risiko keterampilan motorik yang buruk dan IQ yang lebih rendah.

Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal BMC Pediatrics, menunjukkan adanya hubungan antara obesitas pada wanita selama masa kehamilan dengan pertumbuhan bayi laki-laki yang tertunda.

FAKTA Kelahiran Anak Pertama Baim Wong dan Verhoeven, Posisi Bayi Melintang di Perut Hingga Pengen

JANGAN Asal Pakai Minyak Essensial! Ini 4 Cara Penggunaan yang Aman Minyak dari Konsentrat Tanaman

Modus jajan di Kawasan Puncak, Wisatawan Asing Tinggal Lakukan Ini

Dalam temuan tersebut, para peneliti menganalisis kesehatan 368 ibu dan anak-anak mereka.

Semua ibu berasal dari lingkungan dan latar belakang ekonomi yang sama, sementara anak-anak mereka diamati pada usia 3 dan 7 tahun.

Peneliti melihat kemampuan motorik anak-anak pada usia 3 dan IQ mereka pada usia 7.

Mereka menemukan, obesitas ibu selama kehamilan menyebabkan keterampilan motorik anak laki-laki lebih rendah.

Mengaku, Oknum PNS Penabrak 7 Pesepeda Konsumsi Barang Haram

FAKTA Baru Kasus Pembobolan Akun Gojek Maia Estianty, Saldo Gopay Sudah Dikembalikan Tapi

Kata-kata Ini Diucapkan Katemin Saat Berhadapan dengan Harimau, Ia Selamat, Keponakan Jadi Korban

Para peneliti juga mendapati skor lebih rendah pada tes IQ skala penuh, dibandingkan dengan anak laki-laki yang lahir dari ibu dengan berat badan normal.

"Apa yang mengejutkan adalah, bahkan saat menggunakan penilaian tumbuh kembang yang sesuai dengan usia, kami menemukan hubungan ini di awal dan di tengah masa kanak-kanak, yang berarti efek ini bertahan dari waktu ke waktu," kata Elizabeth Widen, rekan penulis studi dan asisten profesor ilmu gizi di Universitas Texas di Austin.

"Kami baru mulai memahami beberapa interaksi antara berat badan ibu dan kesehatan bayi mereka."

Para peneliti tidak menemukan efek yang sama dari obesitas selama kehamilan, pada anak perempuan di usia yang sama.

Tim juga mencatat mereka tidak menemukan bagaimana berat badan ibu selama kehamilan dapat secara langsung memengaruhi anak-anak mereka setelah lahir.

Ternyata Ini Alasan Reino Barack Buru-buru Nikahi Syahrini, Sosok Ini Akui Ada Kekecewaan Luna Maya?

GEGER Video Berdurasi 30 Menit, Ibu-ibu Tampar Siswi SD di Dalam Kelas, Kadisdik Turun Tangan

Sudah Kelewat Batas, Prabowo Subianto Akhirnya Turun Tangan, Status OPM Dinaikan Jadi Pemberontak

Kelakuan Tak Biasa Citra Kirana pada Malam Jumat, Istri Rezky Adhitya Nekat Begini Depan Wanita Ini

Studi sebelumnya menunjukkan, pola makan ibu memengaruhi perkembangan kognitif.

Para wanita yang mengonsumsi lebih banyak asam lemak dari ikan sebelum atau selama kehamilan memiliki anak-anak dengan skor IQ yang lebih tinggi.

Peradangan, stres metabolik, gangguan hormon, dan tingginya jumlah insulin dan glukosa pada ibu yang kelebihan berat badan juga berpotensi memengaruhi perkembangan janin, kata para peneliti.

Masalah IQ rendah

IQ masa kanak-kanak berfungsi sebagai prediktor tingkat pendidikan, status sosial-ekonomi, dan kesuksesan profesional di kemudian hari.

Peneliti mengatakan, anak-anak dengan skor IQ rendah dalam penelitian ini mungkin akan menghadapi masalah sampai dewasa.

Tim merekomendasikan, wanita yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan selama kehamilan harus menjalani diet seimbang.

Mereka harus makan lebih banyak buah dan sayuran, mengonsumsi vitamin prenatal, tetap aktif secara fisik, dan mengonsumsi minyak ikan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada, Obesitas Selama Masa Kehamilan Berpengaruh Buruk pada IQ Anak"

Ilustrasi(Shutterstock) ()

Calon Ibu Perlu Persiapkan Kecukupan Nutrisi sejak Sebelum Hamil

Semua ibu ingin anaknya mendapatkan cukup nutrisi sehingga tumbuh kembangnya optimal.

Namun, sedikit perempuan yang memperhatikan kecukupan nutrisi sang buah hati ketika mengandung.

Padahal, nutrisi sebetulnya perlu dipersiapkan sejak sebelum masa kehamilan, lho.

Apa sebabnya?

Ahli gizi dari multivitamin YOUVIT, Rachel Olsen, menjelaskan, tingkat kecukupan nutrisi ibu hamil akan sangat memengaruhi kesehatan janin.

Namun, banyak perempuan yang baru menyadari kehamilannya setelah beberapa minggu berjalan.

Ketika itu terjadi, bisa saja perempuan tersebut belum mempersiapkan nutrisinya.

"Ketika ibu tahu dia hamil, kadang sudah di minggu kedua, ketiga. Padahal, satu sampai empat minggu pertama penting sekali untuk sudah mencukupi nutrisi dalam tubuh, terutama asam folat."

Hal itu diungkapkan Rachel dalam peluncuran YOUVIT MultiMum di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Rachel kemudian menyitir hasil studi yang dilakukan oleh Prof Dr dr Saptawati Bardosono, MSc dari Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pada 2016. Studi berjudul "Maternal Micronutrient Deficiency during the First Trimester among Indonesian Pregnant Women Living in Jakarta (Defisiensi mikronutrien selama trimester pertama kehamilan pada ibu hamil Indonesia yang Tinggal di Jakarta)" menyebutkan secara rinci ketidakcukupan nutrisi pada ibu hamil. Kekurangan zat besi mencapai 88,8 persen, seng 95,1 persen, kalsium 97,9 persen, vitamin D 100 persen, folat 90 persen, dan vitamin B12 78,3 persen.

"Artinya, banyak perempuan tidak mempersiapkan asupannya sebelum hamil," kata Rachel.

Kecukupan nutrisi juga perlu didukung oleh beberapa hal, salah satunya melalui konsumsi suplemen.

Namun, vitamin ternyata memerlukan waktu beberapa bulan agar penyerapannya optimal.

Misalnya, kata Rachel, vitamin D yang penyerapan optimalnya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.

"Kita berpikir multivitamin bisa langsung diserap tubuh, padahal mungkin perlu satu, dua, atau tiga bulan baru bisa diserap optimal," ujarnya.

Oleh karenanya, para ibu yang merencanakan kehamilan, sebaiknya juga mengasup nutrisi dan vitamin seimbang agar kelak jika hamil, janin dalam kandungannya mendapatkan nutrisi cukup.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Calon Ibu Perlu Persiapkan Kecukupan Nutrisi sejak Sebelum Hamil"

Berita Terkini