Puluhan Guru Ikut Pelatihan di Tanjab Timur, "Ubah Pola Pikir Dalam Mengajar"

Penulis: Abdullah Usman
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 55 guru dan kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanjab Timur mengikuti diseminasi pelatihan modul I Program PINTAR Tanoto Foundation, guna meningkatkan mutu pengajar. (Desember 2019)

Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Abdullah Usman 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Sebanyak 55 guru dan kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanjab Timur mengikuti diseminasi pelatihan modul I Program PINTAR Tanoto Foundation, guna meningkatkan mutu pengajar. 

Sebanyak 55 peserta dari 22 sekolah di Tanjabtim mengikuti kegiatan tersebut.

Mereka berasal dari sekolah yang berada di Kecamatan Muara Sabak Timur, mulai Rantau Rasau, Sadu, dan Berbak. 

Dikatakan, Kepala SMPN 22 Tanjab Timur Parno mengaku mengapresiasi pelatihan tersebut, menurutnya semua guru terlibat aktif dalam semua kegiatan yang dilakukan sehingga dalam mengimplementasikannya nanti mereka tidak sulit.

Sudah 80 Persen Tanah Kas Desa Dijual, Hakim: Kenapa Berani Jual?

“Saya lihat bagus ya, semua aktif terlibat untuk mengubah pola pikir guru dalam mengajar di kelas, sebagai kepala sekolah, saya akan support kegiatan di sekolah kami,” tukasnya.

Dewi Susanti, guru SMPN Satap 11 Tanjab Timur mengakui guru harus mengubah pola pikir mereka untuk dapat berbuat lebih baik sesuai hasil pelatihan tersebut. 

“Siswa memang dituntut aktif, namun guru harus bisa mengalahkannya. Melalui pelatihan ini sangat cocok agar siswa menjadi aktif dan kelas menjadi hidup dengan pembelajaran K13,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Tanjab Timur Junaedi Rahmat, mengatakan sejauh ini penerapan Program PINTAR sangat terasa dampak positifnya.

“Ketika saya berkunjung ke sekolah-sekolah mitra Tanoto Foundation, banyak sekali perubahan, minimal keaktifan guru sebagai fasilitator siswa di dalam kelas,” terangnya. 

BREAKING NEWS: Dua Sekolah Hangus, Puluhan Kelas Rata dengan Tanah di Teluk Nilau Tanjabbar

Lanjutnya, adapun cara yang dilakukan sangat efektif sekali, karena sejak pelatihan, semua peserta diajak aktif, mulai dari berdiskusi, mempresentasikan hasil lembar kerja, serta diakhiri dengan praktik mengajar.

“Diharapkan, apa yang telah didapatkan para guru dan kepala sekolah ini dapat menerapkan kegiatan pendidikan dengan baik, sehingga dapat mengimplementasikan pembelajaran aktif terhadap setiap peserta didik,” tambahnya.

Sementara itu Nanda Dwi Akhmad Ramadhan selaku fasilitator daerah, berharap tiap guru mampu mengimplementasikan apa yang dilatihkan oleh fasilitator.

Banjir Mulai Terjang Tanjab Timur, Ini Beberapa Wilayah yang Terkena

Apalagi ditambahkan Nanda, kegiatan tersebut juga melibatkan kepala sekolah. Sehingga tahu betul kebutuhan guru di sekolah.

“Ini tentu saja menjadi catatan semua. Kepala Sekolah harus mendukung kebutuhan guru di sekolah. Di Tanoto Foundation itu tidak terpengaruh oleh apapun kurikulumnya, karena yang terpenting adalah bagaimana guru menerapkan pembelajaran aktif, tidak diam saja mengandalkan buku teks mata pelajaran," pungkasnya. (usn)

VIDEO: Tiga Anggota Brimob Tewas Tersambar Petir

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.

Berita Terkini