Pastikan Keluarga Miskin, Dinsos Sarolangun Pasang Stempel Bertuliskan Ini di Rumah Penerima Manfaat
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Sarolangun diberikan stempel atau tanda penerima bantuan dari Dinas Sosial Sarolangun.
Terdata jumlah KPM seluruh Kabupaten Sarolangun berjumlah 16.538 KPM, baik Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Pemberian stempel yang bertuliskan "Keluarga penerima bantuan sosial, PKH BPNT, Ya Allah sejahterakanlah masyarajat kami yang miskin ini," tulis stempel itu
Pemberian stempel itu diawali di Desa Bukit , Kecataman Pelawan.
Kepala Dinas Sosial Sarolangun H.Juddin mengaku jika langkah pemberian cap atau stempel itu salah satu upaya untuk menertibkan para penerima bantuan.
• Prakiraan Cuaca Provinsi Jambi 9-11 Desember 2019, Potensi Hujan Lebat Disertai Petir
• Hearing dengan Dinas Pendidikan Jambi, Dewan Pertanyakan Banyak Kepala Sekolah Berstatus Plt
• Warga Tebo Terkejut Temukan Suaminya Gantung Diri di Pohon Karet, Dikira Main ke Tetangga
• Polres Sarolangun Sosialisasi Paham Radikalisme, Waspadai Jika Melihat Ciri-ciri Orang Seperti Ini
"Baik itu PKH dan BPNT. Sehingga bantuan yang diberikan memang orang yang membutuhkan dan tepat sasaran," ujarnya.
Melalui pemberian cap tersebut, diharapkan juga agar keluarga penerima manfaat yang sudah mandiri agar dapat menggundurkan diri dari program tersebut. Dengan cara berkoordinasi dengan pendamping PKH di wilayahnya, sehingga penerima manfaat kedepannya bisa betul-betul tepat sasaran.
"Kita berharap kepada seluruh KPM betul- betul mereka itu memang orang yang tidak mampu. Ketika masyarakat tersebut sudah dikatakan mampu dalam perekonomian maka agar keluar dengan sendirinya dari program itu," katanya.
Sementara salah seorang penerima bantuan Yiyin mengaku bantuan tersebut sangat membantu keluarganya, terlebih ia memiliki lima orang anak yang semuanya masih duduk di bangku sekolah.
"Lima orang sekolah galo, terahir dapet 1,4 juta. Kami terima kasih atas bantuan ini," katanya.
Ia juga bersedia mundur dari program tersebut jika nanti ia sudah cukup dalam segi perekonomian. (Cwa)