Prabowo juga menyebut unsur pertahanan non militer.
"Kemudian pertahanan non militer yaitu ada unsur utama, unsur-unsur lain, tentunya akan banyak peran kementerian dan lembaga di luar pertahanan," ucapnya.
• DUKUNG Ahok BTP Jadi Petinggi BUMN, Buya Syafii Maarif: Selama Ditahan, Dia Belajar Menjaga Lidahnya
Ia mencontohkan pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan guna menyusun komponen cadangan.
"Sebagai contoh kita akan bekerja sama dengan kementerian pendidikan untuk menyusun komponen cadangan. Pendidikan dan latihan komponen cadangan nanti akan banyak peran dari kementerian pendidikan di SMA," ucapnya.
Bahkan tidak memungkinkan pelatihan akan diberikan sedini mungkin.
"Bahkan sedini mungkin di SMP hingga nanti di perguruan tinggi," ungkapnya.
Prabowo juga mencontohkan yang terjadi di Amerika Serikat.
"Sebagai contoh kalau di Amerika, sumber perwira itu mereka dapatkan dari akademi militer, mungkin 20 persen, 80 persen adalah perwira cadangan dari universitas-universitas," ujarnya.
Pertahanan Rakyat Semesta
Menhan Prabowo juga menekankan terkait konsep pertahanan dan keamanan Indonesia.
Ia menyebut konsep pertahanan dan keamanan negara harus didasarkan pada sistem pertahanan rakyat semesta.
• DUKUNG Ahok BTP Jadi Petinggi BUMN, Buya Syafii Maarif: Selama Ditahan, Dia Belajar Menjaga Lidahnya
Hal tersebut juga diujarkan Prabowo saat memaparkan program Kementerian Pertahanan dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/10/2019), dilansir melalui Kompas.com.
"Kita mengerti dan memahami bahwa mungkin saat ini secara teknologi mungkin kita tidak bisa mengalahkan kekuatan teknologi bangsa lain.
Tapi pertahanan kita, berdasarkan pemikiran atau konsep pertahanan rakyat semesta," ujar Prabowo.
Konsep tersebut dimaksudkan apabila suatu saat Indonesia terlibat perang, maka seluruh rakyat harus ikut terlibat.