Mengetahui hal itu, Hotman Paris lantas mengajukan protesnya kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Bentuk protesnya itu ia sampaikan melalui sebuah unggahan video di akun Instagram pribadinya, Jumat (11/10/2019).
"Halo sahabat saya di Komisi Penyiaran Indonesia," sapa Hotman Paris mengawali videonya.
Lalu Hotman Paris langsung menyinggung soal tayangan Mata Najwa yang tayang pada tanggal 9 Oktober 2019 lalu.
"Apakah bapak menonton Mata Najwa di Trans7 hari Rabu 9-10-2019?" kata Hotmna Paris.
Pengacara itu kemudian langsung menyoroti kata-kata yang terlontar dari salah seorang politisi, yang hadir di acara talkshow tersebut.
"Coba perhatikan kata-kata para politisi yang sangat kelewatan, di mana seorang politisi tua terpojok habis," ujar Hotma Paris.
Lantas ia mempertanyakan apakah sikap yang ditampilkan itu mendidik bagi masyarakat.
"Apakah itu mendidik untuk masyarakat?" ucap Hotman paris.
Hotman Paris menganggap kelakuan seorang politisi di tayangan tersebut sudah sanngat kelewatan.
Ia kemudian menyinggung soal sanksi kepada KPI.
• 7 Menteri Jokowi yang Dianggap Kontroversi, Dokter Terawan, Prabowo, Tito hingga Nadiem Makarim
• Selama Jadi Wapres, Jusuf Kalla Selalu Bawa Rantang Berisi Makanan Masakan Mufidah Kalla
"Tapi kenapa tidak ada sanksi?" kata Hotman Paris.
Hotman Paris kemudian membandingan, dengan programa acara talkshownya yang sempat ditergur oleh KPI.
"Sedangkan Hotman Paris Show, hanya kata-kata keras dari Nikita terhadap lawannya berdebat langsung kena dua kali sanki," beber Hotman Paris.
Hotman Paris berharap KPI melakukan perlakuan yang sama terhadap program tayangan Mata Najwa.