7 Menteri Jokowi yang Dianggap Kontroversi, Dokter Terawan, Prabowo, Tito hingga Nadiem Makarim

Selain dari unsur TNI dan Polri, menteri-menteri Jokowi juga diisi dari kalangan partai politik serta profesional.

Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri di jajaran Kabinet Indonesia Maju 

7 Menteri Jokowi yang Dianggap Kontroversi, Dokter Terawan, Prabowo, Tito hingga Nadiem Makarim

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) telah mengumumkan dan melantik para menteri yang mengisi kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Rabu (23/10/2019).

Selain dari unsur TNI dan Polri, menteri-menteri Jokowi juga diisi dari kalangan partai politik serta profesional.

Namun pemilihan menteri-menteri tersebut beberapa di antaranya mengundang kontroversi publik.

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Pasalnya selain dianggap bukan ahlinya, ada juga menteri yang pernah diberi sanksi pelanggaran etik kedokteran.

Siapa saja mereka?

Kibuli Pria Hidung Belang, Mucikari Bikin Darah Perawan Buatan, Tarif Kencan Rp 20 Juta

Ada Dikira Masih Perawan, Foto-foto 10 Artis Janda Ini Hobi Pamer Belahan Tubuhnya yang Aduhai

1. Menteri Agama, Fachrul Razi

Salah satu yang dianggap publik sebagai sosok kontroversial adalah Fachrul Razi, yang dipilih Jokowi sebagai Menteri Agama.

Fachrul Razi dianggap kontroversi, lantaran background-nya yang berasal dari militer dan tidak memiliki riwayat tergabung dalam basis keagamaan.

Ketua PBNU Robikin Emhas juga mengatakan pihaknya menerima protes dari banyak kiai.

Namun Jokowi memiliki alasan tersendiri untuk memilihnya.

Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, dipilih Presiden Jokowi jadi Menteri Agama.
Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, dipilih Presiden Jokowi jadi Menteri Agama. (Tribunnews)

Menurut Jokowi, Fachrul memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah radikalisme.

"Kita ingin yang berkaitan dengan radikalisme, yang berkaitan dengan intoleransi itu betul-betul konkret bisa dilakukan oleh Kemenag," kata Jokowi seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (24/10/2019).

Ia menilai Fachrul yang lama berada di militer memiliki pengalaman lapangan yang cukup baik terhadap hal tersebut.

Jokowi juga mengharapkan Fachrul mampu memperbaiki kualitas haji.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved