"Ini kanalnya disekat tahun 2017 kemarin, tapi tetap juga kering. Malah terbakar sekarang, kami berharap ada bantuan peralatan karna minim sekali, setidaknya untuk mencegah agar api tak sampai ke pemukiman warga," ujarnya.
Di Desa Betung sendiri terdapat 900 KK, sebagian besarnya tinggal tak jauh dari lokasi kebakaran gambut. Sementara saat ini banyak warga yang mengeluhkan sesak saat bernafas karna kabut tebal disertai partikel abu kebakaran.
"Kami dari kemarin menjerit karna asap ini, kebutuhan mendesak sekarang ini adalah obat-obatan karna warga sudah banyak mengeluh sesak nafas," katanya.
Minim Peralatan, Warga Desa Betung dan TNI Padamkan Api Pakai Ember (Dedy Nurdin/Tribunjambi.com)