Brigadir Polisi I Dewa Gede Alit Wirayuda Tewas Kondisi Kepala Tertembus Peluru, 'Saya Gemetar'

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigadir Polisi I Dewa Gede Alit Wirayuda semasa hidup. Dewa adalah anggota Polsek Bangkalan Madura yang meninggal diduga bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri menggunakan senjata api

TRIBUNJAMBI.COM - Brigadir Polisi I Dewa Gede Alit Wirayuda tewas dengan kondisi luka tembak di kepala.

Peluru menembus kening kanan hingga kening sebelah kiri.

Posisi tangan kanan Brigadir I Dewa Gede Alit Wirayuda masih memegang senjata api dinas laras pendek jenis revolver, berisi peluru 4 butir dan satu selongsong.

Tubuh polisi tewas itu sudah tergeletak di tanah. 

Polres Bangkalan menyampaikan berduka atas kematian Brigadir Polisi I Dewa Gede Alit Wirayuda di halaman belakang markas Polsek Arosbaya, Bangkalan, Pulau Madura, Kamis (5/9/2019) malam.

Baca Juga

 Mengapa Kopassus Berani Mainan dan Gigit Ular Kobra? Ini Rahasianya

 Mengharukan, Pengantin Pria Tak Datang Resepsi, Orangtua Mempelai Wanita Gantikan Duduk di Pelaminan

 Tak Lagi Sekedar Keliling Kampung, Linmas Diharapkan Antisipasi Terjadinya Konflik

 Intip saat Jokowi Naiki Mobil Esemka dengan Disopiri Menperin Airlangga, Begini penampakan Pabriknya

 Harga dan Spesifikasi Mobil Esemka Bima, Sekira Rp 110 Juta dengan Bak Luas, Cek Keunggulannya

Dewa Gede Alit Wirayuda ditemukan meninggal dunia karena bunuh diri menggunakan revolver, 5 September 2019 pukul jam 19.15 WIB. 

Dewa Gede Alit Wirayuda tinggal di Desa Tengket Kecamatan Arosbaya, Bangkalan.

Terkait motif kenapa bertindak seperti itu masih didalami  aparat Polres Bangkalan.

1. Tidak disangka rekan-rekannya 

Kepada Surya Malang.com, sejumlah rekan kerjanya tidak menyangka Dewa mengakhiri hidup begitu cepat.

"Saya bingung dan gemetar mendengar kabar itu (bunuh diri)," ungkap seorang polisi, Jumat (6/9/2019).

2. Beri wasiat dimakamkan di Bangli, Provinsi Bali

Kasubbag Humas Polres Bangkalan, Iptu Suyitno, menyebutkan, istrinya, Dwi Wijayanti, mengaku sejak lama mendapat wasiat bila suaminya meninggal dunia agar dikebumikan di kampung kelahirannya, Kabupaten Bangli, Pulau Bali.

"Kepada istrinya, beliau menyuruh dimakamkan di sana (Bangli, Bali). Itu disampaikan agak lama sebelum meninggal," ungkap Suyitno kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (6/9/2019) petang.

Dwi Wijayanti turut mengantar keberangkan jenazah suaminya ke Pulau Dewata, Jumat pagi.

Halaman
123

Berita Terkini