Berita Nasional

Panglima dan Kapolri Akan Ngantor di Papua Selama Sepekan, Ingin Lihat Kondisi dan Pastikan Kondusif

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, KSAD Jenderal Mulyono didampingi Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI T Abdul Hafil Fuddin, dan Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S Djambak di Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh, Kamis (19/4/2018).

Panglima dan Kapolri Akan Ngantor di Papua Selama Sepekan, Ingin Lihat Kondisi dan Pastikan Kondusif

TRIBUNJAMBI.COM - Pasca demonstrasi dan pecahnya kerusuhan yang mengakibatkan beberapa anggota TNI dan Polri ada yang gugur dan terluka.

Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berencana akan menginap dan 'ngantor' di Papua selama sepekan.

Panglima dan Kapolri akan mengunjungi Papua dan Papua Barat guna memantau kondisi terkini pasca kerusuhan di daerah tersebut.

Kunjungan tersebut diagendakan mulai 2 September besok.

Baca: Kapolri dan Panglima TNI Bakal Ke Papua Besok dan Menginap Seminggu, Ini Agenda yang Bakal Dilakukan

Baca: Penjelasan Kapolri Soal Panah yang Tewaskan Serda Rikson Anggota TNI Kodam II Sriwijaya di Papua!

Baca: Perintah Tegas Jokowi ke Kapolri Tak Main-main Untuk Pelaku Rasisme Mahasiswa Papua: Digaris Bawahi!

"Saya sendiri dengan Bapak Panglima TNI kemungkinan besar besok akan ke sana ya, untuk mengendalikan betul-betul situasi terkendali dan melakukan langkah penegakan hukum," kata Tito di Lapangan Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2019).

Tito memperkirakan dirinya akan tinggal di Papua selama sepekan.

Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan pasca kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Aparat mengevakuasi pengunjuk rasa dari kantor Gubernur Papua. (Kontributor Tribunnews/Banjir Ambarita)

Sejauh ini, polisi telah menerjunkan 6.000 personel gabungan serta menyiagakan pesawat dan helikopter di Papua dan Papua Barat.

"Saya akan (tinggal di Papua) paling tidak mungkin empat, lima hari, seminggu. (Saya) akan ada di situ sampai situasi benar-benar aman," kata dia.

Kendati demikian, Tito memastikan kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat sudah berangsur kondusif.

Sebelumnya, Kamis (29/8/2019), ribuan warga menggelar aksi unjuk rasa memprotes tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

Aksi unjuk rasa berujung anarkistis. Massa membakar ruko, perkantoran pemerintah, kendaraan roda dua dan roda empat, serta merusak fasilitas lainnya.

Kondisi itu membuat aktivitas di Kota Jayapura lumpuh total.

Baca: Dewan Muarojambi Minta OPD Serius dan Koorporatif, Soal Urusan Bantuan DAK

Baca: Suami Gelap Mata Lihat Status Istri di FB dan Permintaan Untuk Intim Ditolak, Pisau Menancap Diperut

Baca: Syahrini Disebut Jadi Sosok Artis Kaya Raya Indonesia Malah Diusir dari Studio Singapura Karena Ini

Baca: Shah Rukh Khan Ingin Ketemu Orang Tua Ayu Ting Ting Usai Teman Ivan Gunawan Ini Minta Dilamar

Mahasiswa Papua tari Wasisi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019). (KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA)

Selain itu, terjadi pula kontak tembak antara aparat dengan kerumunan massa yang berunjuk rasa di wilayah Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019).

Halaman
12

Berita Terkini