TRIBUNJAMBI.COM - Hari Raya Idhul Adha 1440 H akan tiba esok, Minggu 11 Agustus 2019.
Hari Idul Adha yang fitri tersebut dimulai dengan puasa puasa Tarwiyah dan Arafah.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan bagi umat muslim.
Bagi yang menjalankan puasa Tarwiyah, dosanya satu tahun yang lalu akan terhapuskan.
Umat Muslim juga akan mendapat keberkahan dalam hidupnya.
Baca: Wanita Cantik Ini Pensiun Main Film Dewasa: Sudah Rilis 100 Judul, Kekayaannya Bikin Melongo
Baca: Detik-detik Seekor Hiu 3 Meter Menyerang Bintang Film Dewasa, Begini Setelah 4 Hari Kejadian
Baca: Video: Jangan Takut Kolestrol Usai Konsumsi Daging, Ini 15 Buah yang Bermanfaat Turunkan Kolesterol
Sementara itu, bagi yang menjalankan puasa Arafah, dosanya setahun yang lalu juga akan terhapuskan.
Selain itu, ia juga akan dijaga oleh Allah subhanallahu wata'ala untuk tidak melakukan dosa atau maksiat di tahun yang akan datang.
Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan bagi umat Muslim.
Satu tujuannya agar umat Muslim dapat turut merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para jemaah haji.
Nikmat dalam menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah juga setara dengan nikmat orang yang menjalankan ibadah haji.
Adapun yang dimaksud dengan puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah.
Hari Arafah adalah saat jemaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah.
Sementara itu, puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yakni 8 Dzulhijjah, hari sebelum hari wukuf.
Berdasarkan hadis shahih dari Siti Hafshah r.a. ia berkata, "Ada empat macam yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu Puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari (di bulan Dzulhijjah), puasa 3 hari pada setiap bulan, dan salat dua rakaat sebelum salat subuh.”
Puasa 10 hari ini termasuk Puasa Dzulhijjah, Puasa Arafah, dan Puasa Tarwiyah.
Baca: Pilihan Lunch bagi Pekerja Kantoran, Luminor Launching Weekday Brunch Rp 45.000++
Baca: Sore Ini Titik Panas di Jambi Nihil, Tapi Kabut Asap Malah Terpantau
Baca: Megawati Sebut Nama Ahok di Pidato Politik Kongres PDI-P, Ahok: Itu Hak Prerogatif Presiden