Sosok

Gimin, Sosok Penyiar Radio di Sarolangun, Asal Pati, Jateng, yang Mulai Terbiasa dengan Komunikasi

Penulis: Wahyu Herliyanto
Editor: Deni Satria Budi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gimin, Sosok Penyiar Radio di Sarolangun, Asal Pati, Jateng, yang Mulai Terbiasa dengan Komunikasi

Gimin, Sosok Penyiar Radio di Sarolangun, Asal Pati, Jawa Tengah, yang Mulai Terbiasa dengan Komunikasi

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN  - Siapa yang tak kenal dengan radio, media penyiaran informasi melalui suara ini masih terdengar di telinga kita hingga saat ini.

Seiring perkembangan zaman juga radio bisa dinikmati setiap genggaman smartphone. Tribunjambi.com mengintip sedikit aktifitas penyiaran radio di bawah naungan pemerintah daerah Sarolangun ini.

Radio memang biasanya disiarkan oleh wanita muda dan bersuara merdu dan mempunyai ciri khas masing-masing. Tapi berbeda dengan laki-laki 54 tahun ini yang setia menemani disela- sela aktifitas para pendengar.

Gimin, salah satu penyiar di Radio Suara Pesona Sarolangun ini contohnya.

Baca: Gara-gara Buat Status Facebook Soal Kerusuhan Aksi 22 Mei, Penyiar Radio di Sumedang Dipenjara

Baca: 2 Titik Panas Ditemukan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Cek Lokasi, Petugas Langsung Bawa Mesin

Baca: Kabar Duka dari Mekah, Seorang Jamaah Haji Asal Kota Jambi, Wafat di Tanah Suci

Dengan suara khasnya, pagi-pagi ia sudah menyapa para pendengar dengan sajian berita menarik hingga hiburan. Meski tak muda lagi, ia tak canggung lagi melantunkan sepatah dua patah kata.

Di depan micropon, suara dengan tangannya untuk memindahkan alur penyiaran radio sudah tak diragukan lagi.

Maklum, Pak gimin kelahiran pati, jawa tengah ini sudah terjun ke dunia radio sejak tahun 2000 hingga sekarang. Gimin sebenarnya sudah lama berkecimpung di dunia penyiaran.

Ia masuk pulau Sumatera pada tahun 87 dan meninggalkan daerah asalnya yang dikenal dengan "Bumi Minta Tani", dari situ, Gimin memang sudah berlatar belakang dibidang komunikasi.

Baca: BMKG Deteksi Ada Ratusan Titik Panas di Sumatera, Kamis Pagi Ini, Riau dan Jambi Paling Banyak

Baca: Lahan Gambut Terbakar di Area Konses Perusahaan, Warsi Sebut Perusahaan Tak Taat Undang-undang

Baca: Durhaka Barbie Kumalasari, Peramal Cantik Ini Sebut Istri Galih Ginanjar Kena Sumpah Orangtuanya

Sebelum di radio, ia sempat bergabung di bagian sandi telekomukasi wilayah Sarolangun sekitar tahun 80an. Dari tahun ke tahun, media informasi jaman dulu (jadul) itu sudah tidak relevan lagi.

Katanya, sandi dan telekomunikasi adalah sejenis media informasi atau Radio hubungan antar kecamatan dan kabupaten.

Kamudian lanjutnya, mulailah dari kemunculan handpone dan radio untuk pertama kali dan akhirnya sandi dan telekomunikasi tidak dipakai lagi.

"Akhirnya kami dipindahkan mengurus radio penyiaran tahun 2000. Sampai sekarang radio yang didirikan pemerintah daerah," katanya.

Sampai sekarang, sudah 20 tahun lebih ia menggeluti profesi ini. Tidak ada rasa jenuh dan minder, yang ada dibenaknya ialah menyiarkan.

"Karena sudah terbiasa dibidang komunikasi" ujarnya

Lalu, Pemberitaan yang disiarkan setiap hari itu apa saja sih?

Katanya, berita yang disiarkan tentu bisa memberikan manfaat untuk publik, terutama pendengar baik itu informasi dari masyarakat dan pemerintah maupun swasta.

"Isi pemberitaannya di samping kita meliput berita diluar baik di pemerintah melalui humas. Sosialisasi dan iklan layanan masyarakat, hiburan," katanya.

"Hiburan semacam lagu tingkat nasional dan tradisional, campur sari dan minang," ujarnya

"Program subuh keliling juga masih disiarkan memalui iklan layanan masyarakat, seperti jingel Bupati Sarolangun, semacam himbauan," katanya menambahkan.

Baca: Mengenal Kapal Induk AL Rusia Admiral Kusnetzov, Tampilan Gahar dan Menakutkan

Baca: Panduan Lengkap Amalan dan Adab Idul Adha 2019, Puasa Sunah, Sholat Id, Menyembelih Hewan Kurban

Baca: Durhaka Barbie Kumalasari, Peramal Cantik Ini Sebut Istri Galih Ginanjar Kena Sumpah Orangtuanya

Menurutnya, dari sekian alur penyiaran, ada satu program acara yang banyak diminati oleh para pendengar.

Acara itu dalam segmen "Dari Anda untuk Anda", segmen ini adalah khusus para pendengar yang mau riquest lagu, kirim-kirim salam dan yang laninya.

Dengan banyaknya peminat ini, sehari bisa 20 penelpon bahkan lebih dari itu.

"20 penelpun sehari semalam," ujarnya

Pak gimin juga menceritakan dari segmen tersebut, sejumlah pendengar atau pens pendengarnya pun ada yang sampai rela datang ke stasiun.

Hal ini karena para pens datang karena ingin melihat langsung siapa sosok dibalik suara khas yang setiap hari didengar itu.

Suara Gimin memang khas, maklum suara orang Jawanya agak kental.

"Jumpa fans, kadang datang sendiri untuk melihat dan silaturahmi aja, sekitar ada 15 orang. Dari dalam kota dan luar kota," katanya.

Seiring berkembangnya zaman, katanya, pendengar radio hingga saat ini makin meningkat terutama pendengar yang jauh dari perkotaan seperti di desa-desa pelosok.

Ia berharap semiga saja radio hingga beberapa puluh tahun ke depan masih ada dan masih banyak yang diminati.

Gimin, Sosok Penyiar Radio di Sarolangun, Asal Pati, Jateng, yang Mulai Terbiasa dengan Komunikasi (Wahyu Herliyanto/Tribun Jambi)

Berita Terkini