Serangan Miang Ulat Bulu, Sudah 3 Bulan Ini Hantui Warga di Nipah Panjang, Tanjab Timur
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Selama tiga bulan ini, warga di Kelurahan Nipah Panjang I dan II, Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menderita gatal-gatal.
Serangan gatal-gatal tersebut akibat wabah ulat bulu pendatan. Hingga saat ini, masyarakat berharap ada tindakan dari pemerintah atau pihak terkait.
Serangan ulat bulu yang terjadi sejak awal Mei 2019 tersebut, hingga saat ini masih terus berlanjut.
Baca: Awas Serangan Ulat Bulu Beracun Bisa Sebabkan Alergi Hingga Kematian
Baca: Pekerjaan Anna Maria di Masa Lalu yang Tak Diketahui, Sosok Ibu Gading Marten yang Cantik
Baca: Bikin Sedih, Padahal Sudah 3 Kali Ikut Manasik, Ina Mengurung Diri karena Malu Batal Berangkat Haji
Bahkan, warga menilai keberadaan ulat bulu pendatang yang berada di Pulau Harapan perbatasan Kelurahan Nipah Panjang I dan Nipah Panjang II.
Pantauan Tribunjambi.com, kondisi pohon mangrove yang berada di pulau tersebut terlihat sudah mengering nyaris tak berdaun akibat serangan ulat bulu ganas yang belum diketahui pasti jenisnya itu.
Tidak hanya menyerang pohon, bulu bulu (miang) ulat tersebut juga mencemari air serta menimbulkan gatal-gatal bagi penduduk sekitar.
Baca: Misteri Pramugari Cantik Albina Terkapar di Pemandian Hotel Bintang 4, Kondisi Tewas Akibat Dicekik
Baca: Penyebab Gubernur Kepri Ditangkap, Berawal Niat Pengusaha Abu Bakar Garap Proyek Reklamasi
Baca: Jendela Hotel di Purwokerto Transparan, Anak-anak Bisa Tonton Adegan s/d Akhir, Bisa Lihat Gunung
Nelly (54) warga Nipah panjang I yang juga mengalami gatal-gatal akibat terpapar miang dari buku ulat tersebut.
Tidak hanya dirinya beberapa anggota keluarga dalam rumahnya dan tetangga sekitar juga mengalami hal yang serupa.
"Lebih kurang sudah tiga bulan macam ini, segala obat sudah dibeli di apotik tapi tidak ada perubahan. Malah sekarang satu rumah sudah kena semua," ujarnya sembari menunjukan bintik merah di tangannya.
Sejauh ini tindakan nyata dari pemerintah Daerah belum ada, terutama untuk pembasmian ataupun solusi untuk memusnahkan hama pendatang tersebut.
Meskipun dilema karena pohon di kawasan pulau tersebut dilindungi setidaknya ada solusi lain yang dapat dilakukan.
"Sabtu kemarin sudah turun namun hanya sekedar disiram. Akibat disiram miang dari bulu tersebut berterbangan dan hinggap di pemukiman warga," jelasnya
Seharusnya pemerintah tanggap, dan melibatkan Dinas terkait seperti kehutanan, perkebunan dan kesehatan. Karena sarangnya di pohon, mewabahnya ulat bulu dinas dinas tersebut juga harus ikut handil menanggapi permasalahan masyarakat.
Baca: Ada Makanan dan Barang Berbahaya Dibawa ke Pesawat, Intip isi Dalam Koper Para Jemaah Haji 2019
Baca: Siapa Sebenarnya Kakek Gading Marten? Rahasia Keturunan Keluarga Semua Jadi Orang Sukses
Baca: 5 Orang yang Terima Foto Ratna Sarumpaet, dari Rocky Gerung s/d Minta Bertemu Prabowo Subianto
Dikatakannya pula, untuk di lokasi pulau harapan kelurahan nipah Satu dan Dua tersebut merupakan perbatasan. Dimana warga di sekitar pulau dan pohon tersebut lebih parah terdampak selain gatal juga bernanah.