Mitos dan Fakta Seputar Telur, Mulai Jerawat, Kolesterol hingga Telur Setengah Matang
TRIBUNJAMBI.COM - Sarapan apa besok?
Telur ceplok, telur dadar atau telur setengah matang?
Telur adalah sumber protein yang lezat dan paling mudah dimasak menjadi apa saja.
Bagi mereka yang sibuk, telur adalah penyelamat karena bisa cepat dimasak.
Telur bisa dimasak dengan cepat dan menjadi masakan yang super duper enak.
Baca: Kang Ji Hwan Ditangkap Polisi atas Tuduhan Pelecehan Seksual, Pengakuan 2 Korbannya
Baca: 5 Hape Terbaik Semester Pertama 2019, Keluaran Asus, OnePlus, Samsung, Huawei, Oppo
Baca: Fakta Baru Kasus Novel Baswedan - Motif Politik, 3 Jenderal Aktif, Hingga Pesimis Terungkap
Telur bisa digoreng, direbus, dimasak setengah matang.
Goreng telur juga bisa dibuat telur dadar atau telur ceplok, semua bisa dibuat dalam sekejap.
Telur mengandung protein, vitamin A, B2, B6, B12 dan D, seng, dan zat besi.
Namun di masyarakat berkembang juga sejumlah mitos tentang telur.
Mitos yang sangat umum tentang telur ini membuat sebagian menghindari telur.
Bagaimana denganmu?
Simak dulu beberapa mitos dan kebenarannya soal telur.
Nah, sebelum memilih untuk menghindari, cek dulu mitos seputar telur seperti dikutip dari Times of India ini.
Baca: Tak Hanya Joe Taslim, Deretan Atlet yang Banting Setir ke Dunia Hiburan, Termasuk Tya Ariestya
Baca: Cara Memerahkan Bibir Secara Alami, Tak Perlu Lipstik Lagi!
1. Telur bikin jerawatan
Jangan percaya mitos ini.
Telur tidak akan membuat jerawat, kecuali kami alergi terhadap telur.
Telur kaya akan lemak baik dan protein sehat yang membantu kulit mulus.
2. Kuning telur tidak sehat
Kuning telur merupakan sumber kaya lemak dan protein sehat, yang dibutuhkan untuk membangun kesehatan otot dan tulang.
Namun, selalu disarankan untuk mengonsumsi kuning telur dalam batas wajar karena dapat menambah berat metabolisme Anda.
3. Konsumsi telur dan susu dapat menimbulkan gangguan pencernaan
Seperti yang sudah diketahui, kandungan telur dan susu adalah protein, lemak, dan asam amino yang berkualitas baik yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi secara efisien.
Karena itu, mengonsumsi susu dan telur bersama-sama adalah cara mudah untuk menyeimbangkan asupan protein harian Anda.
Namun, perlu dihindari jika kamu tidak toleran laktosa.
4. Telur meningkatkan kolesterol
Jika kadar kolesterol kamu tinggi maka kamu harus membatasi konsumsi kuning telur.
Namun, tidak ada masalah mengkonsumsi putih telurhnya yang kaya akan protein dan asam amino.
Selan itu, makan makanan yang seimbang dan makan berlebihan tidak akan ada gunanya bagi kesehatan
Baca: Mengenal Sub Zero, Karakter yang Diperankan Joe Taslim di Mortal Kombat, Bisa Bekukan Musuh
5. Telur tidak baik untuk ginjal
Ini adalah salah satu mitos terbesar bahwa putih telur dapat merusak ginjal.
Faktanya, justru sebaliknya, memiliki satu-dua putih telur sehari dapat meningkatkan tingkat protein baik dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat mencegah gangguan ginjal.
6. Telur harus disimpan di kulkas
Perlu tidaknya menyimpan telur di dalam kulkas sangat tergantung dari di mana kamu tinggal.
7. Makan telur harus dibatasi
Sebenarnya tidak ada batasan makan telur, semuanya tergantung dari kebutuhan protein dan lemak.
Tetapi, apapun itu, kalau makan terlalu banyak juga tidak baik kan?
8. Telur hanya untuk mereka yang gila fitness
Enggak dong.
Telur dapat dikonsumsi siapa saja, mulai bayi berusia 1 tahun hingga lanjut usia 60 tahun.
Telur adalah protein yang sehat, murah, dan mudah diperoleh.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co