Letkol Infanteri Sintong Panjaitan yang menjadi pemimpin operasi lapangan menjelaskan bahwa kehadiran Benny itu di luar skenario.
"Ini di luar skenario," ujarnya dalam buku 'Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.' Namun pada akhirnya Sintong membiarkan Benny Moerdani untuk tetap dalam pasukan.
Baca: Dua Pria Ditahan Kades di Lampung, akhirnya 20 Brimob Harus Turun Tangan untuk Bebaskan
Baca: Idola Sutopo Purwo, Raisa, Sampai Dua Kali Ungkap Duka Setelah Menerima Kabar
Baca: VIDEO: Detik-detik Evakuasi Jenazah Thoriq dari Puncak Gunung Piramid, Kemiringan Hampir 80 Drajat
Setelah pesawat berhasil dikuasai pasukan Kopassus, Benny Moerdani lagi-lagi melakukan aksi tak terduga.
Benny Moerdani tiba-tiba masuk ke pesawat sambil menenteng pistol bersama Kolonel Teddy.
Ia menuju kokpit dan menyuruh Teddy untuk memeriksa panel elektronik Woyla.
Setelah dinyatakan aman dari ancaman bom yang diaktifkan melalui sirkuit pesawat, Benny Moerdani lantas mengambil mikrofon.
"This is two zero six. Could I speak to Yoga, please?" kata Benny. Yoga Soegomo yang berada di ruang crisis center di menara bandara pun merespons.
"Operasi berhasil, sudah selesai semua," ujar Benny Moerdani melapor. Operasi pembebasan tersebut berjalan sukses dan menuai apresiasi dari dunia internasional.
Baca: Tak Perlu Waktu Lama Menggali Makam Sutopo, Sang Penggali Kubur: Mungkin karena Kebaikan Beliau
Baca: 244 Ribu Pendukung Nuril Minta Ampunan, Berharap Jokowi Selamatkan Guru Honorer dari Penjara
Baca: Kenapa Raffi Ahmad Enggan Cerita Dengan Nagita Slavina, Malah Pilih Ferdian: Rafathar Maafin Papa
2. AM Hendropriyono
Menurut biodata yang tertera di Wikipedia, TNI (Purn) AM Hendropriyono mengawali karier militernya sebagai komandan peleton di Kopassus
Ia kemudian menjelma sebagai seorang tokoh intelijen dan militer Indonesia. Ia menjadi Kepala Badan Intelijen Negara pertama dan dijuluki the master of intelligence karena menjadi "Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.
Selama berkarir di dunia militer, AM Hendropriyono terlibat dalam sejumlah operasi yang membesarkan namanya.
Baca: Begini Cara Mengetahui WhatsApp, Facebook, YouTube, dan Instagram Sedang Down atau Error
Baca: Bupati Muarojambi Tandatangani MoU dengan Kemenkumham Jambi, Ini Poin-Poin Kerjasama yang Dilakukan
Baca: Pak Warto Merasa Janggal Saat Gali Kuburan Untuk Sutopo Purwo Nugroho, Kok Mudah Banget
Ia pun dikenal sebagai penuntas insiden Peristiwa Talangsari 1989. Kala itu, Hendropriyono menghadapi Kelompok Warsidi di Talangsari, Lampung Timur.
Pertempuran antara tim Kopassus yang dipimpin AM Hendropriyono pun menumbangkan Kelompok Warsidi itu.
Belakangan kasus Talangsari menjadi sorotan para pegiat Hak Asasi Manusia (HAM).