Setelah dua tahun berperang tak kunjung menang, pada 1815 Inggris berbalik arah dengan merekrut orang Gurkha sebagai tentara yang melayani kepentingan mereka.
Baca: Bandar Togel Muarojambi Ditangkap, Polda Jambi Turut Amankan Buku Tafsir Mimpi
Baca: Jokowi Ingin Banyak Rekrut Anak Muda di Kabinet Kerja II, Dinilai Pengamat Patut Diapresiasi
Baca: Lelang Jabatan Eselon II Pemkot Jambi Segara Dibuka, Fasha Targetkan Agustus Pelantikan
Sebenarnya secara fisik tak ada yang istimewa dari orang Gurkha. Postur mereka kecil dan tidak tinggi.
Meski begitu, masalah nyali, kesetiaan, dan keberanian mereka jangan pernah ditanya.
"Lebih baik mati daripada hidup sebagai pengecut," begitulah prinsip lelaki Gurkha.
Baca: Tanjab Timur Diprediksi Bakal Dilanda Kemarau Panjang, UPTD SPAM Antisipasi Kekeringan
Baca: Toko Buku Gramedia Jambi Lagi Ramai Diskon, Consina, Tracker Beri Diskon Khusus
Baca: Puncak Musim Kemarau Juli-Agustus, BMKG Imbau Tak Buang Puntung Rokok Sembarangan
Ada sebuah cerita, seorang serdadu Gurkha kehabisan amunisi saat membela Inggris di Perang Dunia II.
Bukannya bersembunyi, dia justru menghunus kukri yang terselip dipinggang untuk kemudian berlari dan melompat ke tank Jerman yang melintas. Leher serdadu Jerman di atas tank digoroknya hingga tewas.
Baca Juga : Inilah Empat Pasukan Legendaris Dunia, Dengar Namanya Saja Musuh Lari
Baca: Soal Rekonsiliasi, Rocky Gerung Sebut, Prabowo Subianto Gembira Saja, Katakan Jokowi yang Gugup
Baca: Tak Pernah Sejalan dengan Soekarno, Ternyata Ini Rahasia Soeharto Bisa Bertahan di Jajaran Jenderal
MUSUH LARI TERBIRIT-BIRIT
Sepanjang dua abad, sudah tak terhitung pertempuran yang dialami Resimen Gurkha dalam melayani Inggris.
Dalam Perang Dunia I, pasukan ini juga ikut bertempur di medan perang Perancis, Mesopotamia, Persia, Mesir, Gallipoli, Palestina dan Salonika.
Atas kerja keras dan prestasi mereka dalam peperangan tersebut, Gurkha berhasil mendapatkan 2 penghargaan bergengsi Victoria Crosses.
Baca: KETIKA Presiden Gus Dur Mengangkat Mahfud MD Menjadi Menteri Pertahanan: Ini Alasan Gus Dur
Baca: Deretan Foto Satuan Elit Kopassus, Kopaska dan Denjaka yang Bikin SAS dan Navy Seal Gentar Ketakutan
Pada Perang Dunia II, sebanyak 112.000 tentara Gurkha bersama Pasukan aliansi Commonwealth saling bahu membahu dalam perang di Suriah, Afrika Utara, Italia, Yunani bahkan sampai Malaysia dan Singapura. Untuk hal tersebut, mereka mendapat 10 penghargaan Victoria Crosses.
Pada masa perang Malvinas, dalam suatu front pertempuran, Inggris mempropagandakan kepada pihak militer Argentina akan menyertakan 1 batalyon pasukan Gurkha-nya. Mendengar hal itu tentara Argentina langsung lari terbirit-birit meninggalkan pos-pos mereka.
Meski dianggap sebagai tentara tangguh dan pemberani, dalam situasi damai, orang-orang gunung ini adalah orang yang ramah.
Baca: Warga Jambi Temukan Besi Tua Mirip Mortir Zaman Perang, Sampai Hubungi Tim Penjinak Bom Polda
Baca: Hadiri Apkasi Otonomi Expo 2019 di Jakarta, Masnah Ingin Ada Inovasi Baru di Muarojambi
Baca: Deretan Foto Satuan Elit Kopassus, Kopaska dan Denjaka yang Bikin SAS dan Navy Seal Gentar Ketakutan
“Gurkha memperoleh pujian tinggi karena ketenangan, efisien dan pembawaan bersahabat bagi kedua belah dua pihak. Kehadiran mereka di Syprus, membantu menenangkan situasi yang sangat berbahaya,” tulis E.D Smith dalam Britain's Brigade of Gurkhas (1985).