Rojiun merasa orang tersebut tidak fokus memancing, namun fokus mengamati rumah tempat terduga teroris tersebut ditangkap.
"Saya suruh, 'Bang sini saja ngelepasin ikannya kan di sini'. Dia jawab, 'Enggak apa-apa saya hiburan saja' sambil menghadap ke rumah Pak Rusdan (lokasi penangkapan terduga teroris). Dia selalu menghadap ke situ," ucapnya.
Rojiun baru menyadari bahwa orang tersebut merupakan anggota polisi yang mengintai A ketika penggerebekan dilakukan.
Mengungkap Sosok Misterius di Survei LSI Denny JA, Ahok Jadi Kuda Hitam Pilpres 2024?
Dugaan Kredit Fiktif yang Melibatkan Pegawai Pemprov Jambi, Ditanya JPU Terdakwa Beri Bantahan
Skor Akhir Brasil vs Argentina, Gol Gabriel Jesus dan Firmino Bawa Brasil ke Final Copa America 2019
"Pas penangkapan lihat ternyata saya ngenalin, dia ikut. Pokoknya dia di luar nungguin mobil. Saya perhatiin, wah ini yang patungan lele nih. Berarti dia diintai udah lama. Udah di empang udang tiga hari," jelas Rojiun.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (2/7/2019), polisi melakukan penangkapan pada terduga teroris tersebut pada Minggu jam 11.30 WIB.
"Pada malam Minggu sudah pengintaian apa gimana kita enggak ngerti lah, tapi penggerebekan pas Minggu jam 11.30 anak, istri, ipar, dia diangkut. Mungkin mereka tidak terduga teroris, terlibat mungkin," ucap Rojiun, Senin (1/7/2019).
Rojiun menjelaskan, bahwa penangkapan dilakukan saat terduga teroris tersebut sedang berkunjung ke rumah saudaranya, yang merupakan warga kampunya.
"Terduga teroris satu orang itu, kebetulan dia main ke rumah kakak iparnya di situ (perumahan Griya Syariah). Rumah itu ditinggali oleh dia (A), istri, dan anaknya, tapi pemilik rumah di Griya Syariah itu miliknya si kakak ipar," jelas Rojiun.
Namun, tidak berselang lama, si pemilik rumah yakni Rusdan beserta anak dan istri terduga teroris dipulangkan.
"Pak Rusdan dan istri-anaknya dipulangin hari itu juga. Sejam kemudian sudah balik. Diantar polisi juga dua mobil. Waktu dipulangin si polisi ngasih tas tiga," ucap Rojiun.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap lima terduga teroris yang tergabung dalam kelompok Jemaah Islamiyah (JI) yang berafiliasi kepada kelompok teroris global, Al Qaeda.
Tersangka pertama adalah PW yang merupakan amir atau pimpinan organisasi tersebut.
PW ditangkap di sebuah hotel di Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (29/6/2019).
A diketahui menjadi satu dari lima terduga teroris yang dicokok polisi selama akhir pekan kemarin.
Dia merupakan satu di antara orang kepercayaan PW yang menggerakkan organisasi JI di Indonesia.