TRIBUNJAMBI.COM - Seorang Ketua RT di kawasan Pesing Poglar, Jalan Pesing Poglar RT 003 RW 001, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat dibacok oleh seorang pria.
Herry Triyanto (34), mengalami luka bacok oleh seorang pria yang sempat ia tegur.
Sang pelaku merupakan pemuda yang merasa tak nyaman dinasehati korban saat berkunjung ke rumah kekasih.
Diduga pasangan bukan suami istri tersebut berselingkuh dan dikabarkan kerap berbuat asusila.
Baca: Lelang Jabatan Sekda Sarolangun, Dua Nama Ini Muncul Sebagai Proyeksi
Baca: Seluruh Tahanan Perempuan LPKA Jambi Dipindah ke Lapas Perempuan Kelas IIA Muarojambi
Baca: Berhubungan Intim Dengan Wanita Muda di Hotel, Kakek 80 Tahun di Bandung Justru Kehilangan Mobil
Otong dan Iyem, wanita yang masih berstatus istri orang, diduga telah ber selingkuh.
Perselingkuhan keduanya meresahkan warga karena dinilai buka-bukaan hingga diketahui warga
Namun buktinya warga yang mengetahui perbuatan tidak benar itu justru dianggap biasa keduanya
Alhasil, Otong dan Iyem pun ditegur Ketua RT setempat.
Baca: Nasib Hutan Pematang Damar Pacsa Kebakaran Gambut, Habitat Anggrek Alam yang Terlupakan
Baca: Ini yang Akan Terjadi di Pemerintahan Jokowi 5 Tahun ke Depan, Diantaranya Menteri Muda 25 Tahun
Baca: Ungkapan Kisah Gadis Asal Semarang Bersalaman dengan Paus Fransiskus, Niat Katakan Ini Namun Gagal
Teguran itu memantik emosi Otong.
Ia pun membacok Herry Triyanto.
Akibatnya, Herry mengalami luka di bagian tangan, dan langsung dilarikan ke Sumah Sakit Sumber Waras.
Sementara pelaku bernama Otong masih dalam pengejaran petugas.
Maryati, ibu korban, mengatakan tidak mengetahui persis peristiwa yang terjadi ini.
Namun, ia mendapatkan informasi dari cucunya, jika Harry dibacok oleh seseorang di lokasi yang tak jauh dari rumahnya.
Baca: Tak Terima Pemuka Agama Tewas Dibacok Adik IPar, Warga Marah dan Menghakimi Pelaku!
Baca: Ngaku Ingin Gabung ke Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Tak Ada Partai yang Didirikan untuk Jadi Oposisi
Baca: Timnas U-19 Indonesia Terbebas Dari Grup Neraka Piala AFF U-18 2019, Fakhri Husaini Panggil 33 Nama
"Saya juga ngak tahu gimana kejadiannya karena saya juga baru pulang kerja, cuma denger katanya ada orang selingkuh, lalu ditegur, dan disuruh pindah. Nah, yang ditegur ini gak terima lalu ngebacok," kata Maryati, Selasa (2/6/2019).
Maryati mengaku saat ini dirinya belum mengetahui kondisi anaknya tersebut.
Saat ini korban telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Sumber Waras.
Rencanannya, akan dipindahkan ke Rumah Sakit Gatot Subroto untuk dilakukan operasi.
"Tadi denger luka di tangan, makannya ini saya mau ke Sumber Waras, nanti mau dipindahkan ke Gatot Subroto mau di operasi," ujarnya.
Terpisah, Nisan (65) warga mengatakan peristiwa pembacokan itu terjadi ketika Iyem dan Otong berulang kali melakukan perselingkuhan dan perbuatan mesum.
Warga sekitar tempat tinggalnya pun merasa resah, hingga ditegur oleh ketua RT setempat.
"Jadi Otong ini ditegur karena terlibat perselingkuhan, jadi istilahnya jangan lah berbuat mesum disini kalo mau di luar saja, jangan di wilayah ini. Tapi si Otong ini mungkin nggak terima," kata Nisan.
Buntut teguran itu, justru Herry diadang pelaku dan tiga orang.
Mereka mengadang dengan membawa sebilah samurai dan mengayunkannya ke arah korban.
Korban pun berusaha menangkis sedangkan pelaku dengan mengunakan tangannya.
Selanjutnya pelaku pun kabur meninggalkan korban yang tengah bersimbah darah.
"Pas balik lagi itu korban diadang, Nah dibacok tuh, kena tangannya," katanya.
Meresahkan
Sementara itu, Indah, seorang warga setempat, menuturkan, perilaku Iyem dan Otong ini memang sudah kerap kali membuat warga merasa resah.
Padahal, Iyem sudah memiliki 2 orang anak dan suami.
Namun ia tetap melakukan aksi perselingkuhan dengan Otong.
"Emang udah sering di tegur. Dulu emang orang sering gonta-ganti cowo dulu padahal udah punya suami sama anak"
"Cuma ya gitu suami tahu diem aja, kayak gak peduli," kata Indah.
Menurutnya, Iyem dan Otong sudah menjalin hubungan sejak dua tahun terakhir.
Otong kerap datang ke kontrakan Iyem ketika siang hari, saat suaminya berangkat bekerja.
"Ya, pokoknya kalo siang itu pelaku sering datang ke sini. Kalau malem ya ama suaminya begitu. Ya kalo dibilang resah, ya (warga) resah, takut apesnya kena sekampung," ucapnya.(*)