"Berapa utang boleh dilakukan oleh pemerintahan dalam 5 tahun."
"Tidak ada Undang-Undangnya."
"Berapa saja boleh, akhirnya lama-lama Anda jadi jongos di negaramu sendiri," katanya.
Hal tersebut, kata Emha Ainun Najib, merupakan hal terburuk yang bisa dialami Indonesia.
"Hati-hati pada yang gagal tadi," katanya.
Terkait dengan proses Pemilihan Umum (Pemilu) yang berjalan dinilai curang, Cak Nun menjelaskan tentang ini jalan keluar yang bisa dilakukan.
"Kalau saya Prabowo yang dituduh curang, maka saya minta hitung ulang."
"Kalau saya Jokowi dan dituduh curang, maka saya akan minta dihitung ulang."
"Dihitung di tempat terbuka dan disaksikan orang pintar dan jujur, dipantau dengan layar lebar."
"Tinggal, wani opo ora? (berani apa tidak)," katanya dalam sebuah kajian yang disampaikannya secara terbuka, dikutip Warta Kota.
Cak Nun pun menjelaskan tentang jalan keluar tersebut.
Menurut dia, mereka yang jujur pasti berani.
"Yang tidak curang, pasti berani."
"Kalau yang curang, pasti mbulet, kakean (kebanyakan) alasan," katanya.
"Salahnya Prabowo Subianto yang diculik tidak dimusnahkan, makanya Pius Lustrilanang, Haryanto Taslam, itu berterima kasih kepada Prabowo Subianto dan sekarang masuk Gerindra," kata Cak Nun.