Mahfud MD Beberkan Data KPU Salah Input Data C1, Benarkah Untungkan Satu Paslon?

Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA Mahfud MD saat akan memasukan surat suara ke kotak suara di TPS di Yogyakarta, Rabu (17/4/2019).

Nantinya, lanjut Mahfud, hasil pernghitungan manual KPU-lah yang bakal dipakai sebagai dasar menetapkan pemenang Pilpres 2019.

Karena itu, Mahfud MD menyarankan agar pihak-pihak terkait menyiapkan Plano C1 untuk diadu saat proses hitung manual.

Hal itu disampaikan Mahfud MD di akun twitternya, @mohmahfudmd, menanggapi komentar dari seorang warganet, Jumat (18/4/2019).

Warganet itu berkomentar tentang insiden salah input data di KPU sehingga mengurangi suara paslon 02 dan menambah suara 01.

"Input data di server itu tdk bisa dipakai sebagai pegangan resmi. Itu hanya info awal. Sedot suara itu tdk ada krn input data di komputer itu tdk dipakai sbg dasar penetapan. Yang nanti dipakai adalah hitung manual. Sekarang siapkan sj Plano C1 utk diadu saat hitung manual," tulis Mahfud.

Penjelasan KPU soal Salah Input Data di Situng

Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan, terjadi kesalahan entry data rekapitulasi hasil penghitungan suara dari C1 ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng).

Kesalahan itu terjadi pada data 5 C1 dari lima TPS yang ada di 5 provinsi.

"Terkait dengan beredarnya informasi salah input di Situng KPU, memang informasi itu sudah masuk di kami. Masuk di 5 daerah, 1 TPS masing-masing di Maluku, NTB, Jawa Tengah, Riau dan Jakarta Timur," kata Pramono di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Pramono mengatakan, data yang salah itu segera diperbaiki.

Selanjutnya, tampilan pada Situng juga akan langsung dikoreksi.

Proses koreksi dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota setempat, lantaran pengunggahan scan C1 dan entry data dilakukan oleh KPU tiap daerah.

"Informasi kekeliruan atau ketidakakuratan itu nanti masuk di kami. Itu langsung kami teruskan ke KPU masing-masing untuk dilakukan koreksi di tempatnya sana," ujar Pramono.

Pramono memastikan, kesalahan entry data itu semata-mata karena human error, bukan disebabkan serangan siber.

Ia menambahkan, meskipun data Situng terus berjalan, Situng bukan merupakan hasil resmi penghitungan dan rekapitulasi suara Pemilu 2019.

BACA JUGA:

Gizinya Luar Biasa, Sampai Sutopo Sarankan Ani Yudhoyono Konsumsi Ikan Sungai Ini

Mahfud MD Datangi KPU Cek Langsung Dugaan Kecurangan Penghitungan Suara, Rizal Ramli Bereaksi Keras

Tukang Galon Diremehkan Saat Nyaleg, Tahunya Lolos Jadi Anggota Dewan

Telak, Balasan Mahfud MD ke Andi Arief, Dibilang Tremor Gara-gara Cuitan Presidential Threshold 20 %

Ngeri, Bentrok Dua Ormas di Bandung, Kronologi Sampai Polisi Diturunkan, Ini Perjanjian Damainya

Halaman
123

Berita Terkini