"Tadi malam hadir 18 pimpinan ormas Islam yang pada intinya sampai pada kesimpulan bersama bahwa pemilu 2019 sudah berlangsung dengan baik dengan aman dan lancar, tentu dengan segala kekurangan yang tidak bisa dihindarkan," cerita Mahfud MD.
"Jadi yang inti semua pimpinan ormas Islam itu mengatakan bahwa pemilu sudah usai dan sesuai dengan konstitusi selesai aman dan lancar, adapun masalah yang timbul yang sifatnya politis," tambahnya.
Terkait masalah-masalah itu, ormas Islam kemudian berharap agar keduanya bersikap negarawan dengan saling bertemu.
"Kemudian ada usulan agar dilakukan semacam pemberian signal oleh Pak Prabowo dan Pak Jokowi bahwa mereka berdua akan bersikap negarawan untuk menenangkan massanya masing-masing agar menunggu keputusan KPU tanggal 22 Mei," jelas Mahfud MD.
"Nah signal yang perlu diberikan itu ya diusahakan agar mereka berdua itu bisa bertemu gitu ya gitu ya, minum kopi, tidak usah bicara soal politik yang terlalu serius," tambahnya.
Baca: UPDATE Perolehan Suara Pilpres Real Count KPU, Suara Prabowo-Sandiaga Mengalami Pergeseran
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi, Joko Widodo sempat menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan Prabowo Subianto setelah pemilu.
Dikutip dari wawancara khusus Joko Widodo di channel YouTube metrotvnews, Kamis (18/4/2019), ungkapan tersebut disampaikan Jokowi saat ditanyai niatannya mendinginkan suasana pasca-pemilu.
"Ya kalau saya semakin cepat bisa bertemu semakin baik, saya sudah mengutus seseorang untuk meminta pada Pak Prabowo-Sandi untuk bertemu mendinginkan suasana," terang Jokowi.
"Ini pemilunya sudah selesai kita menunggu perhitungan suara di KPU, kalau kita ketemu kan lebih baik," tambahnya.
Baca: VIDEO Lengkap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Ungkapkan Kekecewaan pada Prabowo
Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya sudah beberapa kali mengingatkan soal hubungan antara dirinya dengan Prabowo Subianto.
"Kan sudah saya sampaikan beberapa kali di debat pun, jangan sampai putus silaturahmi jangan sampai putus persahabatan kita, jangan sampai putus persaudaraan kita," tegas Jokowi.
"Selalu saya sampaikan itu, karena sekali lagi, ini dalam rangka sebuah proses demokrasi dan negara sebesar Indonesia ini menjadi sorotan negara-negara lain," tambahnya.