Keduanya pun menaikkan target IHSG merespon hasil pemilu dari 6.500 menjadi 6.900. Ini berdasarkan atas perkiraan keuntungan 16 kali dalam 12 bulan ke depan.
TRIBUNJAMBI.COM - Hasil hitung cepat atau quick count pemilihan presiden (pilpres) 2019 pada 17 april 2019 menunjukkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 unggul.
Pasangan Joko Widodo-Maruf Amin unggul atas pasangan capres dibanding cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Bila hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) serupa dengan hasil quick count sejumlah lembaga survei, maka Jokowi akan melanjutkan masa jabatannya ke periode kedua.
Baca Juga
Siapa Sebenarnya Grace Natalie? Terungkap Suaminya Ahli Aplikasi-Inovasi dan CEO Perusahaan
Merasa Dilangkahi, Soeharto Todongkan Pistol ke Kepala Perwira Ini Sambil Ucapkan Kalimat Menakutkan
Isi Surat SBY untuk Seluruh Petinggi Demokrat, Kembali ke WP41, Hal Genting sedang Terjadi?
Kondisi Terkini Ani Yudhoyono, Setiap Hari Harus Terima Transfusi Darah, Perhatikan Matanya
2 Doa Ranty Maria Jelang Pernikahan Ammar Zoni-Ibel, Sebenarnya its not my business anymore
Equity strategist DBS Group Reasearch Joanne Goh dan FX strategist DBS Group Research Philip Wee menyatakan, pemerintahan baru diharapkan memberikan stabilitas dan kelangsungan kebijakannya.
“Kami yakin bahwa pemodal akan memberikan tanggapan positif terhadap hasil Pemilu itu,” kata Goh dan Wee dalam laporannya yang diterima Kompas.com, Jumat (19/4/2019).
Keduanya pun menaikkan target Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) merespon hasil pemilu dari 6.500 menjadi 6.900. Ini berdasarkan atas perkiraan keuntungan 16 kali dalam 12 bulan ke depan.
Adapun sektor yang akan mendapat manfaat selama masa jabatan baru Jokowi akan mencakup sektor terkait infrastruktur, seperti konstruksi, jalan tol, dan semen.
Keduanya juga memiliki pandangan positif untuk sektor properti industry.
“Dengan asumsi bahwa Jokowi dapat meningkatkan investasi dan manufaktur,” jelas Goh dan Wee.
BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti di sektor energi dan perbankan, juga akan terus mendapat manfaat dari reformasi yang sedang berlangsung di kedua sektor itu
Keduanya berpandangan, selama masa jabatan Jokowi, Indonesia berhasil menaikkan peringkatnya menjadi peringkat investasi dan berhasil melalui krisis mata uang pasar negara berkembang dalam skala kecil pada 2018 tanpa menimbulkan banyak dampak negatif pada pertumbuhan serta sistem keuangan.
Adapun pembangunan infrastruktur akan berlanjut, disertai rencana lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia.
Penekanan lain adalah pemerataan kekayaan dan pengembangan desa di luar Jawa.
“Jokowi juga berencana melanjutkan reformasi birokrasi dan menarik lebih banyak penanaman modal ke bidang manufaktur untuk mengurangi ketergantungan akan sumber daya alam dan mineral,” terang keduanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Jokowi Effect," Saham Sektor Infrastruktur dan Properti Bakal Melesat"
Subscribe Youtube
Jadwal Pertandingan Persebaya Surabaya di Liga 1 2019, Menanti Prestasi Bajul Ijo di Liga 1 2019
SBY Instruksikan 4 Poin Ini, Petinggi Demokrat Kumpul di WP41, Tarik Diri Dari BPN? Penjelasan Amir
2 Doa Ranty Maria Jelang Pernikahan Ammar Zoni-Ibel, Sebenarnya its not my business anymore
Siapa Sebenarnya Grace Natalie? Terungkap Suaminya Ahli Aplikasi-Inovasi dan CEO Perusahaan