Heboh Pernyataan Sikap AHY, Diprediksi Agus Harimurti Akan Bertarung dengan Prabowo di Pilpres 2024
TRIBUNJAMBI.COM - Usai Debat Capres Kelima 2019 usai, pernyataan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi perhatian.
Tidak hanya dari ramai disorot media, namun juga sorotan dari netizen Indonesia yang mengikuti Pilpres 2019.
Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat itu bereaksi usai debat capres kelima, Sabtu (13/4/2019).
Dalam perdebatan itu, Prabowo menjelaskan soal kegagalan perekonomian Indonesia.
Baca Juga:
Cek Nama di Daftar DPT, Caranya Klik lindungihakpilihmu.kpu.go.id Masukkan Nama dan NIK di KTP
AYAH Cabuli 5 Putri Kandungnya 10 Tahun, Ada yang Hamil: Istri Bongkar Tabiat Aneh Suami
Mobil Jaksa Kejari Tebo Jadi Korban Aksi Pecah Kaca, Laptop dan SK juga Uang Raib
Sinopsis Film Hitman: Agent 47 Malam ini Big Movies GTV, Misi Agen Bunuh Orang-orang Penting Dunia
Ia menilai, presiden-presiden terdahulu sebelum Jokowi telah membawa Indonesia kepada arah ekonomi yang salah."Saya tidak menyalahkan Bapak (Jokowi). Ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum
Bapak. Kita harus bertanggung jawab," ujar Prabowo dalam debat kelima Pilpres 2019.
Calon Presiden Prabowo Subianto bertanya kepada calon presiden Joko Widodo soal apa alasan dirinya mengizinkan menterinya memasukan komoditas asing ke Indonesia alias impor.
Padahal kata Prabowo, pemerintah harus mandiri memaksimalkan potensi dalam negeri.
Jokowi menjelaskan, bahwa kebijakan yang dilakukan saat ini dilakukan secara bertahap.
"Infrastruktur yang dibangun akan terhubung dengan kawasan industri, pariwisata. Ngga mungkin seperti membalikan tangan. Membuka peluang ekspor itu perlu tahapan besar. Ini berkali-kali saya sampaikan," kata Jokowi dalam debat yang mengangkat tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri, Sabtu (13/4/2019).
Prabowo lalu menjawab, dirinya mengaku tidak menyalahkan Jokowi.
"Jadi kembali lagi, saya terus terang saja. Saya tidak menyalahkan Pak Jokowi, saya tidak menyalahkan, ini kesalahan kita sebagai bangsa dan sudah berjalan belasan puluhan tahun tapi harus berani koreksi diri, kita salah jalan," kata Prabowo.
"Kita contoh seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam 40 tahun dia hilangkan kemiskinan. 40 tahun kita harus contoh, berani belajar dari yang hebat," kata Prabowo.
AHY mengatakan setiap pemimpin pasti memiliki capai tersendiri, baik itu sisi positif maupun negatifnya.
"Setiap generasi kepemimpinan itu pasti telah melakukan berbagai capaian di bidang ekonomi, politik, keamanan, kesejahteraan rakyat, dan lain sebagainya. Tentu ada perubahan yang dilakukan dari satu Presiden ke Presiden lain," ucapnya, Sabtu (13/4/2019).
"Yang sudah baik lanjutkan, yang belum baik perbaiki," tambahnya.
Ia pun menegaskan, capaian setiap pemimpin dari generasi ke generasi patut diapresiasi.
Baca Juga:
Pemilu 17 April 2019, Awasi 15 Praktik Curang Rekapitulasi Suara, Modus Ini Sering Dilakukan
Sinopsis Drama Korea SKY Castle Episode 1 TransTV Hari Ini, Para Pemeran Drakor Terlaris di Korea!
VIDEO: Cuma 1 Jam Buat Parang & Pisau, Abdul Halim Si Pandai Besi yang Tak Mau Kalah dengan Usianya
Asri Welas Disuruh Melahirkan Lebih Cepat Gara-gara Diare dan Air Ketuban Kurang, Begini Kondisinya
Terlebih, bila pencapaian yang diraih oleh pemimpun terdahulu memang terasa manfaatnya bagi masyarakat.
"Setiap yang telah dilakukan oleh pemimpin generasi pendahulu wajib diapresiasi," ujarnya.
Kemudian AHY membuat pernyataan sikap.
Melalui laman resmi Partai Demokrat, demokrat.or.id, AHY menyampaikan 5 poin berjudul 'Pernyataan Sikap Komandan Kogasma tentang Debat Capres ke-5;
1. Indonesia, negara besar yang sangat kita cintai ini, memerlukan pemimpin yang memiliki nilai-nilai yang luhur, bijaksana dan menjadi teladan untuk seluruh rakyat.
2. Salah satu sikap teladan yang diperlukan adalah memberikan penghargaan kepada setiap usaha, pengorbanan, dan pengabdian para pemimpin sebelumnya dalam memajukan dan membangun bangsa ini.
3. Kita percaya bahwa siapa pun yang terpilih dan telah terpilih menjadi pemimpin negara ini pastilah putra/putri terbaik bangsa, yang telah berkorban sebesar-besarnya untuk bangsa ini.
Waktu, tenaga, pikiran, keluarga, segalanya.
4. Sikap menghargai/mengapresiasi siapa pun, apalagi yang telah berjasa untuk negeri ini, seharusnya menjadi syarat mutlak untuk dimiliki oleh pemimpin bangsa, siapa pun ia.
5. Tidak ada ruginya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi segala capaian para pendahulu kita.
Tugas kita adalah melanjutkan apa yang sudah baik, dan memperbaiki apa yang belum baik, serta menuntaskan apa yang belum tuntas.
Pada kesempatan lain, Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meninggalkan lokasi debat.
Ferdinand mengaku mengantuk dan ingin pulang.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik juga mencuit melalui akun Twitternya.
Dia mempertanyakan mengapa Prabowo menyasar SBY dalam debat tersebut.
Baca Juga:
Apel Pengamanan Pemilu 2019, Polres Tanjung Jabung Timur Siapkan 361 Pasukan
Yuk! Download Game Of Thrones Season 8 Episode 1, Langsung Tersimpan di Smartphoen, Begini Caranya
LINK Live Streaming Liga Champions Barcelona vs Manchester United di Leg Kedua Pekan Ini
Akhirnya Ayu Ting ting Buka-bukaan Soal Hubungannya dengan Aktor Turki, Siapa Dia Sebenarnya?
Kemudian, AHY kembali aktif di media sosial setelah lima pertanyaan sikapnya itu ramai dibahas publik.
Seperti diketahui sikap yang dikeluarkan AHY masih berkaitan dengan kondisi debat capres sebelumnya.
Kini, dalam postingan di Facebook Agus Yudhoyono, AHY membuat status tegas dan jelas.
Dalam postingan foto itu, AHY membuat keterangan, Jangan golput ya!
(bangkapos.com/Alza Munzi)
Prediksi AHY yang Akan Bertarung dengan Prabowo di Pilpres 2024
Apapun hasil pemilihan presiden 2019, Prabowo Subianto akan kembali mencalonkan diri pada pemilihan presiden 2024.
Pada lima tahun mendatang Prabowo Subianto akan berkompetisi dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Demikian prediksi Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari saat konferensi pers di Hotel Harris, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (13/4/2019).
"Pak Prabowo akan maju di 2024 lagi jika dia menang di 2019. Bahkan jika dia kalah pun di 2019, saya prediksi Pak Prabowo akan kembali mencalonkan lagi," kata M Qodari.
M Qodari menyebut sosok Prabowo sebagai sosok yang memiliki elektabilitas stabil dan cenderung meningkat
Menurut Qodari bahkan bukan tidak mungkin pada 2024 nanti elektabilitas Prabowo akan menjadi yang terbaik.
Selain Prabowo Subianto, Fadli Zon dan Sandiaga Uno menjadi sosok potensial dari Partai Gerindra yang bisa maju sebagai calon presiden pada 2024.
Pada pemilihan presiden 2024 nanti Prabowo Subianto berpeluang berkompetisi dengan Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
AHY diprediksi menjadi calon presiden terkuat dari poros ketiga.
Hal ini bisa terjadi jika Undang-undang Pemilihan Presiden 2024 masih sama dengan Undang-undang Pemilihan Presiden 2019.
Undang-undang nomor 7 tahun 2017 mengatur pemilihan legislatif dilaksanakan secara bersamaan dengan pemilihan presiden.
Jika UU yang digunakan sama, maka syarat pengajuan pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024 berpijak pada hasil pemilihan legislatif 2019.
Qodari memaparkan berdasarkan hasil survei Indo Barometer yang dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia pada tanggal 1 sampai 7 April 2019, kandidat pemenang pemilihan legislatif adlaah PDIP Perjuangan disusul Partai Gerindra sebagai runner-up.
Papan tengah akan ditempati Partai Golkar, PKS, PKB, Partai Demokrat, PPP, PAN, Partai Nasdem dan Perindo.
Partai-partai yang terancam tidak lolos parliamentary threshold adalah Partai Berkarya, PSI, Hanura, PBB, PKPI dan Partai Garuda.
Melihat data prediksi hasil Pileg 2019 tersebut kemungkinan ada dua parpol yang bisa memajukan calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu PDIP dan Gerindra.
Oleh karena itu, Qodari menilai akan ada dua skenario Pilpres 2024.
Skenario pertama adalah ada dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Koalisi pasangan capres-cawapres yang dipimpin PDIP kembali bertarung dengan koalisi pasangan calon yang dipimpin partai Gerindra.
Partai papan tengah akan terbelah mendukung gerbong koalisi PDIP atau Gerindra.
"Namun tidak menutup kemungkinan peluang terbentuknya poros ketiga. Poros pertama dipimpin PDIP, poros kedua dipimpin Gerindra, poros ketiga dipimpin SBY atau Partai Demokrat," jelasnya.
Qodari mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono berpotensi menjadi motor poros ketiga, mengingat posisinya selaku ketua umum Partai Demokrat sekaligus mantan presiden dua periode.
Namun demikian, kemungkinan besar posisi ketua umum Partai Demokrat akan diduduki oleh Agus Harimurti Yudhoyono pada kongres yang akan datang.
"Jika AHY telah menjadi ketua umum Demokrat, tentunya SBY akan berusaha menjadikan AHY sebagai calon presiden dari koalisi poros ketiga yang terdiri dari Partai Demokrat dan partai-partai menengah lainnya," kata dia. (Tribun Network/mam)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Pesan Terbaru dan Tegas AHY Soal Pilpres 2019 Usai Buat 5 Pernyataan Sikap, Massa Diajak Lakukan Ini
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: