VIDEO: Cuma 1 Jam Buat Parang & Pisau, Abdul Halim Si Pandai Besi yang Tak Mau Kalah dengan Usianya
VIDEO: Cuma 1 Jam Buat Parang & Pisau, Abdul Halim Si Pandai Besi yang Tak Mau Kalah dengan Usianya
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
VIDEO: Cuma 1 Jam Buat Parang & Pisau, Abdul Halim Si Pandai Besi yang Tak Mau Kalah dengan Usianya
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL – Butuh waktu satu jam, Abdul halim bentuk parang atau pisau secara manual.
Memasuki usia senja, Abdul Halim (70) warga Desa Mandala Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat tidak berdiam diri dirumah dan mengharapkan belas kasih dari anaknya.
Meski usia yang tak lagi muda, dari tangannya masih berusaha untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk memenuhi kebuthan sehari- hari.
Baca: Prediksi SKor dan Line-up Juventus vs Ajax di Perempat Final Liga Champions Leg Kedua Pekan Ini
Baca: Pemilu 17 April 2019, Awasi 15 Praktik Curang Rekapitulasi Suara, Modus Ini Sering Dilakukan
Baca: VIDEO Asusila Viral Seorang Perempuan Kementerian Agama Beredar di Whatsapp
Kegiatan ini sudah dilakoninya sejak puluhan tahun silam didampingi istri Nurfidah, untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Dari usaha meniti ini pula Halim memenuhi kebutuhan anaknya sejak kecil hingga saat sudah berkeluarga. Dengan tangan uletnya, mbah mengerjakan satu buah parang membutuhkan waktu sekitar satu jam lamanya.
“Satu jam lah, mulai membentuk dari bahan baku,” ujarnya kepada Tribunjambi.com saat menyambangi kediamannya.
Tidak sama dengan pisau, untuk pembuatan eggrek cukup memakan waktu sedikit lebuh lama dikarenakan membentuk lekukan.
Diantara semua pebuatan yang selama ini ditekuninya, proses pembuatan yang paling cepat itu saat meniti pisau. Sementara yang cukup memakan waktu seperti pembuatan egrek sawit.
Dikarenakan sudah menjadi kebiasan, bisa dikatakan yang namanya kesuitan tersebut setiap penempahan tidak memiliki kesulitan yang berarti.
Baca: VIDEO: Petugas Gabungan di Jambi, Copot APK Pemilu 2019 dengan Crane
Baca: Kena Hujan, Ratusan Kotak Suara di Kabupaten Bogor Rusak
Baca: 9 Kode Rahasia WhatsApp 2019! Bisa Sembunyikan Status Sedang Mengetik Bahkan Hack Lokasi Pasangan
Bahan baku yang digunakannya didatangkan dari Palembang. Sebab bahan yang sesuai dengannya itu hanya terdapat di Palembang untuk jarak yang paling dekat.
Dia menjualnya dengan harga yang bervariasi, tergantung pada jenis dan harga bahan baku nya.
"Kalau jualnya lihat harga besi, bahan bakunya dari Palembang sekitar Rp 60 ribu sampai Rp 90 ribu," katanya.
Saat ditanya kenapa tidak menggunakan mesin, dan lain sebagainya, Abdul Halim mengatakan sejauh ini yang menjadi kendala dalam usahanya yaitu modal dalam mengembangkan. Meskipun sesungguhnya dia menginginkan menggunakan mesin.
Baca: Akhirnya Ayu Ting ting Buka-bukaan Soal Hubungannya dengan Aktor Turki, Siapa Dia Sebenarnya?
Baca: Pelaku Mutilasi Budi Hartanto Menangis dan Menyesal, Turut Doakan Arwah Korban Agar Tenang
Baca: Jelang Pencoblosan, 1080 Pengawas Disebar, Pengawas Pemilu Patroli Sampai ke Desa
Selain karena modal, karena cara manual ini sudah dilakoni sejak dahulu. Sehingga Hal itu lah yang bisa dilakukan.