Pelaku Pengeroyok Audrey Bantah Tuduhan Netizen, Sampai Ingin Hacker Minta Maaf Karena Lakukan Ini
TRIBUNJAMBI.COM, PONTIANAK - Viralnnya kasus pengeroyokan siswi SMP yang dilakukan belasan siswi SMA menjadi trending di media sosial Twitter dan ramai dibahas di media sosial Instagram.
Satu yang menjadi perhatian netizen Indonesian dan dunia adalah, adanya perlakuan penusukan alat vital korban oleh para pelaku.
Kabar penusukan organ vital Au, siswi SMP Pontianak yang diduga korban pengeroyokan siswi SMA terkonfirmasi melalui hasil visum yang diumumkan pihak kepolisian.
Kapolresta Pontianak, Kombes M Anwar Nasir, mengatakan, dari hasil visum diketahui bahwa tidak tampak luka robek atau memar pada selaput dara korban.
Baca Juga:
Banyak Jalur Tikus, Desa Pemusiran di Tanjab Timur Rawan Penyelundupan Barang Ilegal
FOTO: Kocak, Deretan Meme Ajakan Kampanye Akbar Jokowi-Maruf di GBK, #SiapPutihkanGBK Trending
Silaturahmi Tribun ke Grapari Telkomsel Jambi, Embun: Pertumbuhan Kita Nomor 2 di Sumatera
Kejar Kapal Indonesia, Maritim Malaysia Minta 2 Kapal Tangkapan KP Hiu, Walau Telah Masuk Wilayah RI
"Saya ulangi, alat kelamin selaput dara tidak tampak luka robek atu memar," katanya kepada Tribun.
"Tidak ada perlakuan alat kelaminya ditusuk seperti itu," tegasnya.
Kapolresta menegaskan, korban tidak pernah menyampaikan adanya pemukulan di bagian kelamin.
Keterangan saksi-saksi yang diperiksa juga tidak ada menyampaikan perlakuan penganiayaan terhadap kelamin korban.
Baca Juga:
Viral Surat Suara Sudah Tercoblos di Malaysia, Begini Fakta-faktanya
PASANGAN ini Menikah di Kantor Polisi, karena Tidak Direstui Orangtua: Sebelumnya Terjadi Kericuhan
Kenali 7 Tanda yang Sering Disepelekan Bisa Jadi Organ Ini Bermasalah, Ada Bau Mulut dan Kulit Gatal
Menurutnya, fakta yang terjadi dan diakui pelaku adalah penganiayaan.
Dari tiga orang yang sudah ditetapkan tersangka, satu di antaranya ada yang menjambak rambut, ada juga yang mendorong sampai terjatuh.
Ada pula tersangka satu sempat memiting, dan memukul sambil melempar sendal.
"Itu ada dilakukan tapi hasil visumnya seperti yang tadi, sehingga kasus ini kita proses sesuai dengan fakta yang ada," kata Kapolres.
Anwar menegaskan pihaknya sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
"Sudah ada olah TKP. Sesuai dengan arahan Ditreskrimum Pold Kalbar kita mungkin akan melakukan rekonstruksi agar ada persesuaian," paparnya.
Kapolres juga menjelaskan, motif penganiayaan ini, rasa dendam dan kesal tersangka terhadap korban.