Ini yang Bikin Novel Baswedan Dituduh sebagai 'Orang' Partai Gerindra, akan Jadi Jaksa Agung?

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik KPK Novel Baswedan memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018). Novel kembali ke Indonesia setelah sepuluh bulan menjalani operasi dan perawatan mata di Singapura akibat penyerangan air keras terhadap dirinya.

Siapa sebenarnya Novel Baswedan? Mengapa dituduh sebagai 'orang' Partai Gerindra? Benarkah akan jadi Jaksa Agung?

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Beberapa waktu terakhir beredar isu bahwa Novel Baswedan, penyidik KPK, merupakan 'orang' Partai Gerindra.

Terkait isu itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, menilai KPK dan Polri perlu bertindak terhadap isu Novel Baswedan merupakan 'orang' Partai Gerindra.

Isu itu muncul pasca Jubir BPN Prabowo Sandi, Andre Rosiade, memberi bocoran kepada wartawan jika Prabowo menang di Pilpres 2019, Novel Baswedan atau Bambang Widjojanto akan menjadi Jaksa Agung.

Fadli Zon disebutnya juga membenarkan kepada wartawan bahwa Novel sudah lama dekat dengan Prabowo. Begitu juga dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Priyono, yang mengatakan Novel adalah 'orang kita' atau dalam konteks orang Partai Gerindra.

Melansir artikel Tribunnews.com berjudul Isu Novel Baswedan 'Orang' Gerindra Merebak, IPW Minta KPK dan Polri Bertindak, dari pihak KPK, Neta menilai perlunya penjelasan dan klarifikasi terkait salah satu penyidik seniornya itu.

Baca Juga

 Ketika Kopassus di Suhu Ekstrim Malah Bikin Pasukan Khusus Korea Selatan Tercengang dan Kagum

 Daftar Mantan Danjen Kopassus yang Masuk Kubu Capres-Cawapres 2019, Ahli Strategi Semua

 Postingan Terbuka Agnez Mo, Bilang Tak Pernah Sindir Wijaya Saputra dan Gisel, Akhirnya Terungkap

 Peta Lengkap Kemenangan Jokowi-Maruf dan Prabowo Sandi, Hasil Survei Lembaga Australia, Makin Tipis

"Klarifikasi itu menjadi penting karena menyangkut independensi KPK dalam hal pemberantasan korupsi dan KPK tidak ditunggangi kepentingan politik tertentu dalam pemberantasan korupsi di tahun politik 2019 ini," ujar Neta, dalam keterangannya, Senin (1/4/2019).

Ia juga mendesak Polri agar segera mendata anggota maupun penyidiknya di lembaga antirasuah yang terindikasi berada dalam 'barisan' Novel sebagai 'orang' Partai Gerindra.

Karena jika memang betul ada, Polri perlu menarik anggotanya itu.

Alasannya, keberpihakan pada partai tertentu melanggar TR Kapolri tentang netralitas Polri di Pilpres 2019.

Neta menjelaskan isu tersebut muncul pasca Jubir BPN Prabowo Sandi, Andre Rosiade, memberi bocoran kepada wartawan bahwa jika Prabowo menang di Pilpres 2019, Novel Baswedan atau Bambang Widjojanto akan menjadi Jaksa Agung.

Selain itu, Fadli Zon disebutnya juga membenarkan kepada wartawan bahwa Novel sudah lama dekat dengan Prabowo.

Begitu juga dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Priyono, yang mengatakan Novel adalah 'orang kita' atau dalam konteks orang Partai Gerindra.

Penyidik KPK Novel Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa oleh tim penyidik dari Polda Metro Jaya, di KBRI Singapura, Senin (14/7/2017). Novel diperiksa terkait penyerangan yang menimpa dirinya pada 11 April lalu yang mengakibatkan mata kirinya cedera serius. TRIBUN BATAM/RIO BATUBARA (TRIBUN BATAM/RIO BATUBARA)

Neta mengatakan pernyataan ketiga tokoh itu harus disikapi pimpinan KPK agar independensi lembaga itu tetap terjaga.

Halaman
1234

Berita Terkini