Isu Novel Baswedan merupakan 'orang' Partai Gerindra merebak. Siapa sebenarnya dia?
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Isu Novel Baswedan merupakan 'orang' Partai Gerindra merebak.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, menilai KPK dan Polri perlu bertindak terhadap isu Novel Baswedan merupakan 'orang' Partai Gerindra.
Melansir artikel Tribunnews.com berjudul Isu Novel Baswedan 'Orang' Gerindra Merebak, IPW Minta KPK dan Polri Bertindak, dari pihak KPK, Neta menilai perlunya penjelasan dan klarifikasi terkait salah satu penyidik seniornya itu.
"Klarifikasi itu menjadi penting karena menyangkut independensi KPK dalam hal pemberantasan korupsi dan KPK tidak ditunggangi kepentingan politik tertentu dalam pemberantasan korupsi di tahun politik 2019 ini," ujar Neta, dalam keterangannya, Senin (1/4/2019).
Ia juga mendesak Polri agar segera mendata anggota maupun penyidiknya di lembaga antirasuah yang terindikasi berada dalam 'barisan' Novel sebagai 'orang' Partai Gerindra.
Baca Juga
Tubuh Clara Duo Semangka Mendadak Lemas, saat Melek sudah di Kamar Hotel, Ada Pria Tak Berbusana
Inilah yang Disebut Neraka Kopassus di Cilacap, Pantas Saja Jebolannya Disebut Pasukan Elite TNI AD
Karyawan Rumah Potong Hewan Kota di Kocar-kacir, Tim Polda Jambi Gerebek Jelang Tengah Malam
Jangan Ngeres! Deretan Artis Cantik & Seksi Ini Dikira Tak Mengenakan Pakaian Dalam, Warganet Kaget!
Saat IG Anaknya Posting Kemesraan Veronica Tan, Isi IG BTP Beda Jauh, karena Ada Sosok Ibu Lain?
Karena jika memang betul ada, Polri perlu menarik anggotanya itu.
Alasannya, keberpihakan pada partai tertentu melanggar TR Kapolri tentang netralitas Polri di Pilpres 2019.
Neta menjelaskan isu tersebut muncul pasca Jubir BPN Prabowo Sandi, Andre Rosiade, memberi bocoran kepada wartawan bahwa jika Prabowo menang di Pilpres 2019, Novel Baswedan atau Bambang Widjojanto akan menjadi Jaksa Agung.
Selain itu, Fadli Zon disebutnya juga membenarkan kepada wartawan bahwa Novel sudah lama dekat dengan Prabowo.
Begitu juga dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Priyono, yang mengatakan Novel adalah 'orang kita' atau dalam konteks orang Partai Gerindra.
Neta mengatakan pernyataan ketiga tokoh itu harus disikapi pimpinan KPK agar independensi lembaga itu tetap terjaga.
Sehingga nantinya, kata dia, KPK tidak ditunggangi dan diperalat kekuatan partai politik tertentu untuk mengkriminalisasi lawan politiknya dengan isu atau kasus korupsi.
Di sisi lain, ia melihat bangsa Indonesia harus mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi, baik yang dilakukan KPK, kejaksaan maupun kepolisian.