Terkait dengan anggaran makanya kami mengadakan uji coba utk mencari data survei yang valid sehingga kita bisa menghitung besaran tarif yang pas," ujarnya.
Dalam hal ini Wing menyebut dengan jarak yang lebih panjang tentu akan dipertimbangkan berbagai aspek.
"Misalnya dengan tarif 3000 rupiah dengan beban subsidi misalkan saja Rp 1 milyar setahun dg jarak yg lebih panjang pasti akan mengalami kerugian," ujarnya.
Baca: Dishub Akan Ujicoba Koridor 2 Trans Siginjai, Rute Sengeti-Bandara Sultan Thaha
Baca: Muarojambi Kekurangan Dokter Gigi untuk Penempatan di 12 Puskesmas
Seperti diketahui hingga saat ini baru 5 bus Trans Siginjai saja yang beroperasi. Bus tersebut masih menggunakan 1 koridor (lintasan) saja dari 4 koridor yang direncanakan.
Rute bus massal itu mulai dari kawasan perkantoran gubernur Jambi tepatnya di depan kantor Inspektorat Provinsi Jambi melaju ke Simpang BI dan terus ke arah Universitas Jambi, Telanaipura Kota Jambi.
Baca: Pengakuan Lucinta Luna Bertempur 10 Ronde dengan Suami, Ini Asal Usul Pria Itu & Penjelasan Dokter
Baca: Seminar KNPI, Fasha Ajak Pemuda Bangun Daerah Melalui Kemandirian
Kemudian melaju dan berhenti lagi di depan Universitas Islam Negeri (UIN) Jambi di kawasan Telanaipura hingga ke Universitas Jambi Mendalo hingga ke Kelurahan Pijoan di Kabupaten Muarojambi.
"Rute tersebut memang masih 19 KM dari 28 KM yang direncanakan, dalam penilaian kami rute ini sangat bermanfaat dan ramai penumpang, untuk membuat terisi penuh nanti akan dikaji juga karena berkaitan dengan subsidi yang masih sebatas 19 KM juga," tandasnya. (Zulkifli/Tribun Jambi)