Ada Dugaan Pelecehan Seksual di UIN STS Jambi, Mahasiswa Demo, Rektorat Lapor Kementerian

Penulis: tribunjambi
Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa UIN STS Jambi berunjuk rasa karena pejabat rektorat diduga lakukan pelecehan seksual.

“Pemanggilan ini atas laporan tertulis yang disampaikan oleh MS kepada pihak rektor. MS melalui lisan menyampaikan dengan kami, pimpinan. Setelah itu melalui tulisan, begitu sampai laporan, detik itu juga langsung kami proses. Kita panggil keduanya," terangnya kemarin.

Dalam laporan itu menurut Hidayat, MS mengungkapkan bahwa JO telah melecehkannya dengan senagaja memegang-megang tangan MS.

Sementara itu, menurut Hidayat, JO membantah laporan MS tersebut. "Namun ini perlu diketahui bahwa ini menurut pengakuan yang bersangkutan dalam hal ini JO. Tapi itu menurut JO," jelas Hidayat.

Aksi unjuk rasa mahasiswa UIN STS Jambi, terkait dugaan pelecehan sekesual yang dilakukan oknum Kabiro di Rektorat terhadap pegawai honorer (tribunjambi/syamsul bahri)

Terkait tuntutan mahasiswa yang memberikan waktu tiga hari agar persoalan ini terselesaikan, Hidayat mengatakan bahwa akan berusaha untuk menyelesaikannya. Namun, ia menegaskan yang berhak memberhentikan adalah kementerian.

"Kami akan berusaha, tapi perlu diketahui memberhentikan biro tidak bisa rektor. Namun ini sudah berproses. Sebenarnya belum dituntut oleh mahasiswa, pihak rektorat sudah memproses hal ini," tegas Hidayat.

Hidayat sendiri memaklumi tuntutan mahasiswanya. Tapi ia menegaskan, bahwa pihak rektorat sudah membentuk tim dan sudah melaporkan pemeriksaan mereka ke Jakarta.

"Makanya hasil tim investigasi sudah dikirim ke Jakarta dan saat ini menunggu hasil. Namun pada hari ini mahasiswa menyampaikan demo dan aspirasinya dianggap adanya terjadi pelecehan seksual di kampus ini," terangnya.

Hidayat menegaskan, bahwa kasus tersebut bukan perzinahan. “Mungkin ada tersentuh bagian tangan menurut pengakuan perempuan. Menurut yang laki-laki itu tidak ada. Iya kejadian ini terjadi di lingkup kampus," ucapnya.

Sementara itu, informasi lain yang beredar ada upaya lain lebih dari sekadar mencoba memegang tangan korban.

Adapun dalam aksi kemarin, mahasisw mendesak menyegel ruangan JO.
Sempat ada penolakan atas tuntutan mahasiswa tersebut.

Setelah mediasi cukup alot antara perwakilan mahasiswa, Rektor UIN STS Jambi dan Kapolsek Jambi Luar Kota, akhirnya pihak kampus mengizinkan perwakilan mahasiswa untuk melakukan penyegelan.

Ruangan yang disegel itu merupakan ruang kerja oknum yang diduga melakukan pelecehan seksual tersebut.

Hanya ada tiga orang dari perwakilan mahasiswa yang masuk untuk melakukan penyegelan.

Dalam unjuk rasa tersebut, ratusan mahasiswa bersama-sama juga mengumandangkan istigfar sebagai bentuk mengecam terjadinya pelecahan seksual di lingkup mereka belajar.

 Harga Tiket Barca vs MU di Liga Champions Bikin Petinggi MU Meradang, Apakah Ini Strategi Menang?

 Sinopsis Film American Gangster, Tayang di GTV, Kamis 21 Maret 2019 Pukul 22.00 WIB

 Syahrini Emosi! Tuding Dekat Dengan Haji Isam, Lia Ladysta Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Namun, dalam melakukan penyegelan tersebut tidak satupun media diizinkan untuk meliput. Meskipun wartawan berusaha masuk ke ruang kerja yang berada di lantai dua tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini