Usai Ditangkap, Begini Ternyata Kondisi Kamar Hotel yang Diduga Dipakai Andi Arief Buat 'Ngefly'

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Andi Arief Wasekjen Demokrat yang ditangkap kasus narkoba

TRIBUNJAMBI.COM - Politikus Partai Demokrat Andi Arief ditangkap aparat terkait dugaan kasus narkoba di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Minggu (3/3/2018).

Manajemen Hotel Menara Peninsula buka suara terkait kasus penangkapan tersebut, yaitu soal penangkapan Andi Arief.

Meski tidak menyebut nama Andi Arief, manajemen Hotel Menara Peninsula membenarkan ada penangkapan pada Minggu (3/3/2018) malam. Proses itu berlangsung kurang lebih 4 jam.

Public Relation Hotel Menara Peninsula, Elizabeth, menuturkan pihaknya didatangi tim kepolisian bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) pada pukul 20.50 WIB.

Mereka membawa surat resmi dan meminta akses serta pendampingan pihak hotel terkait salah satu penghuni kamar yang menginap. 

"Kurang lebih sekitar pukul 01.00 dini hari pemeriksaan berlangsung, kepolisian kemudian membawa oknum yang ditargetkan," kata Elizabeth.

Baca: Buka Jalan dari Baru Desa Sungai Ning Menghubungkan Desa Sungai Liuk

Baca: Menikahi 11 Pria, Wanita Ini Dirajam Hingga Tewas: Hakim Memvonisnya Bersalah

Baca: Dishub Terganjal Masalah Sarpras, Denda Rp 500 Ribu untuk Parkir Liar Tak Bisa Diterapkan

Pihak hotel enggan menyebutkan siapa saja oknum yang dibawa pihak kepolisian.

Sebab, menurut Elizabeth, hal itu menjadi ranah pihak yang berwajib.

Saat dikonfirmasi terkait foto-foto fasilitas kamar hotel yang beredar, Elizabeth tak berani memastikan.

"Yang pasti foto-foto itu bukan dari pihak kami yang menyebarkan. Kalau teman-teman mendapatkannya dari polisi, silakan diklarifikasi ke pihak yang berwajib," kata Elizabeth kepada wartawan.

Manajemen Hotel Menara Peninsula juga enggan membeberkan detail kamar yang digerebek, yang diduga ditempati oleh Andi Arief.

"Kamar itu posisinya sampai sekarang clear, tidak kami rapikan. Tidak kami setup baru karena polisi meminta area itu bersih," ungkap Elizabeth.

Pihak hotel juga menjelaskan tidak ada garis batas polisi yang terpasang di bagian kamar tersebut. 

Sebab, manajemen Hotel Menara Peninsula khawatir kenyamanan tamu lain bakal terganggu.

Sampai saat ini pihak kepolisian masih terus berkoordinasi dengan manajemen Hotel Menara Peninsula.

"Kasus ini masih pengembangan polisi, jadi kami tidak bisa apa-apakan dulu kamar itu. Terkait informasi lebih lengkapnya bisa ditanyakan langsung ke kepolisian. Informasinya satu pintu. Kami tidak mau melangkahi kinerja polisi," kata Elizabeth.

Simak video selengkapnya:

Beredar Foto Andi Arief Meringkuk di Sel

Hashtag atau tagar #02Nyabu meramaikan trending topic Twitter, Senin (4/3/2019) sore.

Kemunculan tagar #02Nyabu ini merupakan buntut tertangkapnya politisi Partai Demokrat Andi Arief karena kasus narkoba.

Andi Arief dikabarkan ditangkap di sebuah hotel di Slipi, Jakarta Barat pada Minggu (3/3/2019).

Sumber di kepolisian yang dihubungi Tribunnews hanya menjawab singkat ketika dimintai komentarnya.

"Iya nanti dirilis," ucapnya.

Informasi yang didapat Tribunnews.com menyebutkan, pada hari Minggu, 3 Maret 2019 telah diamankan seorang pria yang diduga politikus Partai Demokrat Andi Arief bersama dengan seorang wanita oleh Tim NIC Dittipidnarkoba Bareskrim Polri.

Andi Arief diduga baru menggunakan sabu yang sesaat sebelum penggerebakan sabu beserta bong dibuang di kloset.

Foto-foto Andi Arief meringkuk di sel kini sudah beredar luas di media sosial.

Baca: Beli Rumah Sinergi Gardenia Asri Bisa Dapat Tv LED, AC Hingga Kulkas

Baca: SUARA Tangisan dari Toilet Kantor Polisi Bikin Geger, Ternyata Sesosok Bayi Berlumur Darah

Baca: Warga Tanjab Barat Produksi Puluhan Ton Sampah Setiap Hari, DLH Akui Kekurangan 500 Tong Sampah

Tampak Wasekjen Partai Demokrat itu duduk di atas kasur yang dikelilingi kardus.

Ia mengenakan kaos berwarna abu-abu dan celana kain hitam.

Pintu sel tampak tergembok.

Pada postingan lain beredar pula foto-foto berupa bong sabu dan kloset yang terbongkar.

Diduga barang-barang inilah yang ditemukan polisi di kamar hotel.

Berikut foto-fotonya:

Andi Arief meringkuk di sel (Twitter @caknur14)

Beredar pula meme terkait kasus Andi Arief yang tertangkap kasus narkoba ini.

Cuitan Berantai Andi Arief

Belum lama ini Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief buka suara terkait pidato politik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (1/3/2019) malam.

Dalam pidato politiknya, AHY yang menjabat sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat banyak membahas rekomendasi partainya di Pilpres 2019.

Baca: Gudang Logistik KPU Kota Jambi Akan Dijaga Lima Personel Polisi Setiap 12 Jam

Baca: Undang Wisatawan untuk Petik Teh Kayu Aro, Bupati Kerinci Ingin Pecahkan Rekor MURI

Baca: Andi Arief Pakai Narkoba, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono Salahkan Presiden Jokowi

Namun, AHY tak sekalipun menyebut nama Prabowo Subianto dalam pidato politik tersebut. Padahal Partai Demokrat merupakan partai pengusung pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menyampaikan pidato politiknya di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019). (Tribunnews/JEPRIMA)

Pidato politik AHY itu rupanya memunculkan berbagai spekulasi.

Sampai-sampai ada yang menganggap Partai Demokrat memilih bermain netral atau main dua kaki.

Terkait hal itu, Andi Arief langsung membantahnya.

Andi Arief menyebut terlalu banyak pihak yang berspekulasi atas pidato AHY. Padahal sikap Partai Demokrat sudah sangat jelas, tak perlu dipertanyakan lagi.

"Terlalu banyak yang berspekulasi soal pidato AHY semalam. Padahal AHY mewakili Partai Demokrat dan rakyat jelas menginginkan Presiden yang bisa membuat rakyat lebih baik dengan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi 6 persen. AHY dan Demokrat menjadi juru bicara rakyat," tulis Andi Arief melalui akun Twitternya.

"Semua mimpi tentang Indonesia dari mulai sok revolusi 4.0 sampai imajinasi kelas gatot kaca membangun jembatan langit mana mungkin bisa diraih dengan pertumbuhan ekonomi lima koma," lanjut Andi Arief.

Andi Arief juga menegaskan bahwa partainya paling serius dan setia dalam koalisi.

Baca: Desa-desa di Kayu Aro dan Air Hangat Timur, Kerinci Terendam Banjir

"Soal efek ekor jas yang tidak didapat oleh partai Demokrat, itu sudah konsekuensi. Tidak berarti Partai Demokrat kehilangan cara dalam situasi yang sengit ini. Partai kami serius dalam koalisi. Terhadap rakyat dan sekutu politik kamilah yang paling setia selama ini".

Tidak hanya itu. Andi Arief bahkan mengungkap jika Partai Demokrat sudah mendeteksi siapa pemenang Pilpres 2019.

Menurut Andi Arief, bagi Partai Demokrat perjuangan nomor satu bagaimana meraih target 15 persen suara dalam pemilihan legislatif (Pileg 2019).

Baca: Andi Arief Pernah Sebut Ahok BTP Bandit, Ini Cuitan Kontroversial Wasekjen Partai Demokrat Itu

Baca: Yamaha DDS Jambi Berikan Promo Menarik untuk Yama Laxi, Cukup Bayar 34 Bulan

"Partai Demokrat sudah mendeteksi siapa yang akan menang Pilpres yang merupakan nomor dua dalam perjuangan kami. Perjuangan nomor satu adalah mencapai target 15 persen suara pileg. Demokrat first. Dan, kami memasuki fase itu," tulis @AndiArief__.

(TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)

Berita Terkini