Hendro takut Ah San keburu menusuknya. Hendro lalu melompat dan menendang dada Ah San.
Berhasil, tetapi sebelum jatuh Ah San sempat menusuk paha kiri Hendro hingga sampai tulang. Darah langsung mengucur
Ah San kemudian berusaha menusuk dada kiri Hendro. Hendro berusaha menangkis dengan tangan.
Akibatnya lengannya terluka parah dan jari-jari kanannya nyaris putus.
Dan celakanya, pistol di pinggang belakang Hendro melorot masuk ke dalam celananya.
Butuh perjuangan baginya untuk meraih pistol itu dengan jari-jari yang nyaris putus.
Baca Juga:
Soal Kenaikan Tarif PDAM, Ini yang Dituntut YLKI Pada Walikota Jambi
Hadiri Istighotsah Kubro dan Haul Shohibul Ijazah di Suak Labu, Ini Pesan Amir Sakib
Tiga Tahun Pimpin Tanjab Barat, Bupati Safrial Gencar Bangunan Empat Pilar Penting
Mudahkan Pelayanan Perizinan, DPMPTSP Tanjab Barat Jemput Bola ke Masyarakat
Akhirnya Hendro berhasil meraihnya. Perwira baret merah ini menembak dua kali. Tapi hanya sekali pistol meletus, satunya lagi macet.
Pistol segera jatuh karena Hendro tak mampu lagi memegangnya.
Peluru itu mengenai perut Ah San. Membuatnya limbung, Hendro yang juga kehabisan tenaga langsung membantingnya
Kemudian Hendro menjatuhkan tubuhnya keras-keras di atas tubuh Ah San.
Duel maut itu selesai.
Prajurit Kopassus Nekat Selamatkan Bocah di Tengah Tembakan GAM
Kisah kehebatan prajurit Kopassus dalam setiap pertempuran tak selalu berujung pada keberhasilan, tapi masih tetap menorehkan kenangan
Dilansir dari buku 'Kopassus untuk Indonesia' karya Iwan Santosa dan EA Natanegara terbitan R&W, hal ini pernah terjadi saat satu kompi Kopassus tengah bertempur melawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
Meski pertempuran Kopassus saat itu berujung pada kegagalan, tapi terdapat kisah haru di dalamnya yang menunjukkan kelebihan lain dari Kopassus selain dalam hal bertempur