Ketika perang usai, Israel bergembira ria dan angkatan udaranya mendapatkan pujian setinggi langit, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Tentu saja, sebagaimana diharapkan orang Israel, perdamaian harusnya akan datang.
Karena musuh yang mendapatkan pukulan seperti itu tidak akan pernah berani menantang Israel lagi.
Akan tetapi, kekalahan total Arab tidak berhasil mengamankan sebuah perdamaian yang langgeng.
Uni Soviet memastikan diri menyuplai senjata kembali kepada negara-negara Arab.
Bahkan jauh lebih besar dan lebih modern dibandingkan sekadar untuk menutupi kerugiannya.
Sisa MiG-15 dan MiG-17 digantikan dengan MiG-21 dan Su-7.
Sementara tank-tank T-54 dan T-55 dikirimkan untuk menggantikan tank T-34.
Akibatnya, negara-negara Arab tidak perlu merundingkan sebuah perdamaian abadi di Timur Tengah dan mereka pun tidak ingin melakukan hal itu.
Peperangan terus berlanjut, di mana pasukan Arab mengambil hikmah dari pelajaran pahitnya.
Untuk segera mulai mengambil langkah-langkah mengubah status quo.