Rasa sakit di kakinya segera berkembang menjadi mati rasa di seluruh tubuhnya yang menyebabkan ia tak bisa berjalan.
Dokter berjuang untuk memberikan diagnosis yang tepat sampai mereka menemukan bakteri 'staphylococcus aureus' dalam aliran darah Layane Dias.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini 16 Februari 2019, Virgo Terlalu banyak Pikiran, Pisces Mood Kurang Bagus
Baca: Yuk Intip Foto Princess Mikaela Audry Megonondo dari Jambi Pemenang Miss Indonesia 2019
Baca: Potret Ahok BTP Foto Mesra dengan Puput Nastiti Devi Saat Momen Valentine Day 2019, Kompak
Layane Dias mengatakan, para dokter bertanya kepadanya apakah ia memiliki luka di hidungnya.
Karena ternyata itu adalah area tubuh tempat bakteri tersebut biasanya berkembang.
Layane Dias pun menjelaskan ia menindik hidungnya seminggu sebelumnya.
Karena kondisinya yang semakin parah, Layane Dias harus dibawa ke Rumah Sakit Institute de Base di ibukota Brasilia, Brasil.
Di rumah sakit itu ia melakukan pemindaian MRI.
Hasilnya menunjukkan Layane Dias memiliki 500 mililiter nanah yang menekan tiga tulang belakang di sumsum tulang belakangnya.
"Saya pikir itu noda bekas tindikan, tetapi menyebabkan demam," ujar Layane Dias menceritakan awal mula kondisinya.
"Saya merawat diri sendiri, saya memakai krim dan seminggu kemudian hilang," lanjutnya.
"Saya tidak bisa merasakan apa pun dari payudara ke bawah," lanjutnya kepada BBC Brazil.
Dia harus menjalani operasi darurat dan ahli bedah saraf yang bertanggung jawab, Oswaldo Ribeiro Marquez, mengatakan kepada media lokal bahwa dia belum pernah melihat infeksi bakteri semacam itu yang disebabkan oleh penindikan dalam karier medisnya selama 15 tahun.
Baca: Bangga, Miss Jambi Princess Mikaela Audry Megonondo Dinobatkan Sebagai Miss Indonesia 2019
Baca: Pemkab Tanjab Barat Resmi Buka Pendaftaran P3K Eks K2, Cek Tanggalnya
Operasi darurat berhasil menghentikan penyebaran infeksi dan akhirnya membunuh bakteri.
Tapi sayangnya Layane Dias telah terlanjur lumpuh dan tak bisa menggunakan kakinya lagi untuk berjalan.
"Nanah itu dapat menyebabkan infeksi yang mungkin berakibat fatal. Ketika cairan itu dikeluarkan, sumsumnya terkompresi dan ini mencegah kondisinya memburuk," kata Marquez.