TRIBUNJAMBI.COM - Benarkah Arniati (23), warga RT 06 Kelurahan Sungai Paret, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) gantung diri karena larangan bermain facebook oleh sang suami?
Sebelum ditemukan meninggal Kamis (7/2/2019) sore, korban sempat menuliskan pesan untuk keluarganya.
Pesan korban tersebut ditulis pada status di WA pribadinya.
Isi pesan tersebut yakni korban akan mengakhiri hidupnya dan meminta maaf kepada keluarganya.
"Juga menyampaikan ingin menitipkan anaknya, " ujarnya.
Baca: Rupiah Hari Ini - Rupiah Melemah ke Level Rp 14.095 per Dollar AS
Baca: Isnedi akan Hadirkan Saksi Meringankan Minggu Depan, Kasus Pengadaan Mobil Pajero Sport
Baca: Penyebab 3 Orang Tewas Karena Miras Masih Diselidiki, Muncul Spekulasi Penyumbang Dana
Dikutip dari TribunKaltim, korban ditemukan gantung diri di rumahnya dengan menggunakan tali yang selama ini dijadikan ayunan.
Kasat Reskrim Polres PPU, Iptu Iswanto mengatakan, sebelum kejadian korban dan suaminya Sujaedi (bukan Junaidi) sempat bertengkar.
Pertengkaran tersebut dipicu tindakan korban yang sering bermain social media Facebook.
Baca: Perayaan Valentine Day yang Unik di Berbagai Negara, Jepang dan Korea Selatan Berbanding Terbalik
Baca: 6 Tradisi Unik Peringati Hari Valentine, Ada yang Bakar Foto, dan Makan Mie Berwarna Pekat
Baca: Wanita Cantik Ini Memberi Tumpangan, Dirudapaksa 4 Pemuda : Hanah Mohon Ampun, Pelaku Makin Brutal
Sang suami tak suka jika korban sering bermain Facebook.
Akibat pertengkaran tersebut, korban dan sang suami tak saling bicara.
Sebelum kejadian, pada pukul 12.30 Wita sang suami sempat datang ke rumah dan menemukan korban dalam kamar sedang main handpone.
Ia mengaku membaca status di WA istrinya dan curiga akan mengakhiri hidupnya.
Baca: KPUD Bungo Terima 1.476 Dus Surat Suara, Kurang Dua Dus dari Catatan di Dokumen
Baca: 6 Tradisi Unik Peringati Hari Valentine, Ada yang Bakar Foto, dan Makan Mie Berwarna Pekat
Baca: Wanita Cantik Ini Memberi Tumpangan, Dirudapaksa 4 Pemuda : Hanah Mohon Ampun, Pelaku Makin Brutal
"Saya ketok pintu kamar dan dibuka. Saya bilang mau ambil berkas. Saat saya keluar, pintu kembali dikunci dan saya bilang tidak usah dikunci karena nanti pulang, " ujarnya.
Setelah itu, ia kembali ke kantor Kelurahan Nipah-nipah dan pulang sekitar pukul 15.30 Wita.
"Saya pulang kembali gedor pintu kamar dan tak dibuka. Saya intip lewat jendela ternyata tertutup horden. Jadi saya buka paksa dan setelah itu istri saya sudah tergantung, " ujarnya sembari menangis.